Selasa 27 Aug 2013 08:28 WIB

Polisi Selidiki Syekh Sharif Hussein karena Seruan Aksi Kekerasan

Red:
Masjid di Australia Selatan
Masjid di Australia Selatan

BRISBANE -- Kepolisian Australia Selatan menyelidiki Syekh Sharif Hussein yang berkhotbah menyerukan kekerasan terhadap umay Buddha dan Hindu dengan menggunakan bahasa Arab dan disebarkan melalui laman YouTube.

Syekh Sharif Hussein sebelumnya pernah menjadi penceramah di masjid Park Holme, Adelaide dan diberhentikan karena materi ceramahnya kerap amat keras dan sensitif.

Syekh Hussein diberhentikan sekitar tiga tahun lalu setelah muncul kekhawatiran tentang pandangan yang ekstrem. Polisi kini tengah menyelidiki setelah video itu ditujukan kepada mereka oleh Senator Liberal Bernardi Corey. "Klip yang ada di YouTube adalah versi editan dari khotbah. Polisi akan memeriksa seluruh isi khotbah untuk mendapatkan konteks lengkap dan menentukan apakah terjadi tindak kejahatan," ujar juru bicara kepolisian.

Juru bicara Masyarakat Islam Australia Selatan, Waleed Alkhazrajy,  mengatakan komentar di dalam rekaman video sangat mengganggu, tetapi menegaskan hal itu tidak mewakili pandangan mayoritas umat Islam. "Kami tidak menyetujui pernyataan dan kata-kata tersebut. Intoleransi, tidak bisa dibela dan kami tidak tahu bagaimana dan mengapa dia melakukan itu, karena itu semua hasil editan, tapi apapun materi yang telah diposting di YouTube tetap tidak bisa diterima,” ujarnya.

Menurut Alkhazrajy, Syekh Hussein berhenti berceramah sejak dia menolak materi khotbahnya harus medapat persetujuan komiter terlebih dahulu. “Pada saat itu ada pernyataan yang tidak dapat diterima oleh komunitas dan komite,” jelasnya.

“Saya rasa Hussein sekarang menyendiri. Saya tidak punya informasi lengkap mengenai keberadaan dan kegiatannya, kami tidak memiliki hubungan lagi dengan dia,” kata Alkhazrajy.

Rekaman khotbah yang telah diedit itu pertama kali muncu di laman internet Amerika dan sekarang tersebar di YouTube,

Video berisi komentar yang menghina Yahudi, Hindu, dan Buddha dan mencap mantan perdana menteri Australia, John Howard, sebagai penjahat perang.

Syekh Hussein juga melabeli militer Australia “babi babi prajurit perang salib” dan menuding mereka membantu pasukan Amerika dan Inggris memperkosa peremuan Irak.

Dia juga menyebut Presiden AS, Barack Obama sebagai musuh Tuhan.

Nama dari Pusat Dakwah Islam Australia Selatan muncul di awal video, tetapi komunitas Islam di sana mengatakan tidak tahu apakah itu diproduksi di Adelaide atau bukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement