Jumat 23 Aug 2013 05:49 WIB

Bebas, Mubarak Langsung Dibawa ke Rumah Sakit

Husni Mubarak
Foto: Egyptian TV
Husni Mubarak

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan penguasa Mesir Husni Mubarak akhirnya dibebaskan dari penjara pada Kamis (22/8) waktu setempat. Aljazeera melaporkan, Diktator berusia 85 tahun itu diterbangkan dari Penjara Tora di Kairo menuju rumah sakit militer di wilayah Maadi. 

Husni Mubarak akan tetap menjadi tahanan rumah untuk menjalani persidangan atas perkara korupsi dan pembunuhan. Rekaman yang diperlihatkan televisi lokal menunjukkan Mubarak dipindahkan dari helikopter dengan ambulans yang dijaga dengan ketat. 

Mubarak telah menghabiskan beberapa pekan di rumah sakit yang sama saat dua tahun berada di tahanan setelah pengacaranya mengungkapkan buruknya kondisi penjara. Otoritas setempat pun merenovasi Penjara Tora dimana Mubarak ditahan atas keluhan Mubarak. 

Kerumunan kecil pendukung Mubarak berkumpul di luar penjara dan bergembira saat helikopter tinggal landas. Sementara, gerakan pemuda 6 April pun menginisiasi aksi demonstrasi pada Jumat ini untuk melawan pembebasannya. 

Sikap warga Mesir terbelah atas pembebasan Mubarak. Seorang pegawai di Kementerian Informasi Mesir Adel Sayed Ahmed menjelaskan, Mubarak memiliki banyak pendukung. Menurutnya, Partai Nasional Demokrat masih ada dan kian bertumbuh sejak kejatuhan Presiden Muhammad Mursi.

"Kebebasan Mubarak akan menjadi kegagalan dari sistem hukum. Seperti kegagalan sistem keamanan untuk melindungi demonstrasi yang damai," ujarnya kepada Aljazeera.

Warga Mesir yang telah mendukung kudeta 3 Juli oleh militer terhadap Presiden Muhammad Mursi, mengatakan, mereka masih fokus terhadap krisis politik yang sedang terjadi ketimbang untuk kesal dengan pembebasan Mubarak. 

Dengan situasi politik yang semakin terbelah sejak 2011 lalu, beberapa warga bahkan menginginkan kembalinya rezim Mubarak yang memperlakukan kekuatan oposisi dengan represif. Praktik korupsi yang terjadi pada pemerintahannya dan berbagai penyimpangan lain sudah terhapus di memori sebagian warga Mesir. 

"Di bawah Mubarak, kami memiliki keamanan. Kami merasa aman dengan istri, anak kami bisa berjalan bebas yang sekarang tak lagi kami rasakan,"ujar Muhammad al Laban, seorang sopir kepada Washingtonpost.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement