REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri meyakinkan kepada masyarakat, bahwa mereka terus bergerak taktis membongkar kasus penembakan anggota mereka selama ini. Meskipun terkesan lamban dengan dibuktikan belum adanya penangkapan pelaku pasti penembakan, namun polisi tegas mengatakan tengah merangkai langkah perburuan.
“Kami mohon masyarakat sabar, kami tentu tidak diam. Seluruh langkah selama ini seperti penangkapan dan penyitaan senjata api, kami dalami terus dengan keterkaitan penembakan anggota kami,” ujar Kepala Penerangan Satuan Divisi Humas Polri Kombes Rana S Permana Senin (26/8).
Rana berujar, dalam seminggu terakhir polisi sudah menangkap belasan orang dengan sejumlah pucuk senjata dan ratusan amunisi disita dari mereka. Atas rangkaian penangkapan ini, polisi dikatakannya masih mengungkap keterkaitan dengan sejumlah kasus penembakan polisi sebulan belakangan.
Tetapi Rana meminta seluruh pihak untuk bersabar dan turut paham. Menurut dia, sistematika pengungkapan kasus yang pelakunya masih dalam perburuan menuntut adanya penyegelan informasi.
Hal ini, kata dia, menjawab ragam penilaian pihak luar kepada Polri yang menilai penanganan kasus penembakan polisi lambat. “Jadi kami meminta pengertian, sebetulnya tentu saja ada progress penanganan, tapi informasi tak bisa sembarangan disampaikan supaya pelaku tidak pada kabur,” ujar perwira melati tiga ini.
Seperti diketahui, empat penembakan mampu menewaskan tiga polisi dalam rentetan kejadian medio akhir Juli hingga awal Agusutus lalu. Pascakasus tersebut, polisi sudah mengamankan belasan orang dengan sejumlah senjata api dan ratusan peluru disita dari tangan mereka.
Langkah kepolisian berlanjut, Sabtu (24/8). Polri menggerebek pabrik senpi rakitan di Sumedang, Jawa Barat. Terakhir, mereka melakukan penangkapan dua orang lainnya terkait penembakan polisi di Lamongan, Jawa Timur.