Senin 26 Aug 2013 16:08 WIB

Ketua DPP Gerindra: Prabowo-Jokowi Pasangan Ideal

Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo
Foto: Antara/M Agung Rajasa/Audy Alwi
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menilai Prabowo dan Joko Widodo bisa menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang ideal pada pemilihan presiden 2014.

"Prabowo - Jokowi ini menjadi pasangan yang sangat pas. Ini pasangan capres ideal," kata Ketua DPP Partai Gerindra Martin Hutabarat pada diskusi Pilar Negara di MPR Senayan Jakarta, Senin (26/8).

Lebih lanjut Martin menjelaskan dari berbagai hasil survei menempatkan Jokowi dan Prabowo pada posisi pertama dan kedua. "Kalau melihat hasil survei ini, maka keduanya, Prabowo - Jokokwi bisa menjadi pasangan paling kuat," kata Martin.

Martin juga menjelaskan antara kedua tokoh ini (Prabowo-Jokowi) memiliki hubungan yang harmonis. Karena itu, tambahnya, di antara keduanya tidak ada potensi konflik. Menurutnya, keduanya tidak ada celah munculnya potensi konflik, jadi tak perlu dikhawatirkan.

Dijelaskannya, konflik bisa terjadi karena adanya capres-cawapres yang maju mempunyai tingkat perbedaan yang tajam, atau memiliki tingkat perseteruan yang tajam. "Jika antara pasangan capres yang ada memiliki Elektabilitas yang sama-sama tinggi, dan sama-sama kuatnya, maka ada potensi konflik," kata Martin.

Sementara, lanjutnya, jika berpedoman pada hasil-hasil survei calon yang kuat hanyalah Prabowo dan Jokowi. "Antara Prabowo dan Jokowi ini tidak bersaing. Prediksi saya, nanti salah satu akan memberikan kesempatan. Atau kedua bergabung menjadi satu. Yang penting antara keduanya tidak ada persoalan," kata Martin. Karena itu tambahnya tidak ada kekhawatiran akan munculnya potensi konflik antara keduanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement