Rabu 28 Aug 2013 20:16 WIB

Hatta Dukung Pembangunan Bandara Banjarnegara

Hatta Rajasa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA — Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan mendukung penuh usulan Bupati Banjarnegara, Sutejo Slamet Utomo, untuk pembangunan bandara di Banjarnegara. 

Pembangunan bandara tersebut, kata Hatta, sesuai dengan semangat Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang lebih menjamin pemerataan pembangunan.

Dukungan tersebut dinyatakan Hatta, usai membuka acara Banjarnegara Serayu  Expo, Rabu (28/8) di Banjarnegara.  Serayu Expo merupakan rangkain dari Festival Serayu Banjarnegara (FSB) 2013.  

Sebagai informasi sebelum festival dibuka,  kegiatan pendahuluan sudah dilaksanakan sejak  setelah lebaran, dan dilanjutkan sampai akhir Agustus 2013. FSB 2013 merupakan event inti dari berbagai kegiatan seperti Parade Budaya, Pesta Parak Iwak atau memanen ikan liar, Gelar Seni, Serayu Expo, Banjarnegara Bersholawat dan Banjarnegara Hijau dan berbagai acara rakyat lainnya.

Berkenaan dengan Serayu Expo, Hatta mengatakan, dalam situasi perekonomian global seperti saat ini, Serayu Expo seharusnya bisa menumbuhkan kemajuan bagi produk lokal. Kemajuan produk lokal sendiri tidak akan terjadi manakala para ‘pemiliknya’ yakni warga area penghasil produk tersebut justru mengabaikannya dengan memilih produk luar yang sejenis.

“Bagi saya, nasionalisme ekonomi itu bisa dilihat dari komitmen untuk memilih produk buatan lokal, yang saat ini mutunya sudah tak kalah dengan produk luar,” kata Hatta.  

Menko Perekonomian tak lupa mengajak seluruh masyarakat untuk membeli produk-produk lokal, memakainya dengan bangga, seraya sadar bahwa dengan itu pula kita tengah bersama-sama membangun kekuatan ekonomi bangsa.

Ia bahkan menyebut para pemakai produk lokal itulah yang saat ini bisa disebut sebagai nasionalis sejati, di tengah perekonomian dunia yang penuh persaingan seperti saat ini.

Dengan cara itu pula, kata Hatta, maka tujuan mulia untuk mengurangi impor bisa dilakukan.  Terkait impor tersebut adalah impor migas yang sudah seharusnya bisa dikurangi. Menurut Hatta, teknologi telah memungkinkan minyak kelapa sawit dikembangkan sebagai pengganti migas yang hingga kini masih terus kita impor secara berlebih. 

“Sudah saatnya kita mengganti dengan berbagai energi alternatif, termasuk dengan minyak sawit,” kata Hatta.

Terkait upaya mengurangi impor tersebut, Hatta mengatakan, salah satunya dengan cara menaikkan pajak hingga 150 persen terhadap impor barang-barang mewah. Selain itu, lanjut dia, pemerintah memberikan insentif terhadap barang-barang yang diproduksi di dalam negeri yang tidak dikategorikan mewah agar bisa bersaing dengan produk luar negeri. 

“Sekaligus itu menunjukkan komitmen pemerintah kepada masyarakat kecil,” kata Hatta.

Merespons pertanyaan saat berdialog dengan masyarakat yang menyemut menghadiri acara tersebut, Hatta meminta semua pihak untuk semakin sadar dan tidak lagi memberikan lahan terlalu luas bagi perusahaan-perusahaan besar. 

Sudah saatnya, kata Hatta, lahan-lahan tersebut diberikan kepada para petani kecil yang memungkinkan mereka

lebih maju dan mandiri secara ekonomi.

Terkait pelaksanaan Serayu Expo yang digelar Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Hatta mengatakan bahwa kegiatan ini benar-benar menunjukkan Banjarnegara memiliki potensi yang besar. Potensi tersebut, kata dia, tidak hanya dari sisi industri kreatifnya, tetapi juga pertanian yang cukup memiliki keandalan untuk bisa dikembangkan.

"Tugas kita adalah mencarikan akses memperluas potensi ini karena kita ingin mengurangi impor hortikultura," katanya.

Berkenaan dengan harga kedelai yang saat ini melonjak drastis, Hatta mengatakan, pemerintahtelah dan akan terus  mengeluarkan stok kedelai ke pasar guna meredam gejolak harga komoditas tersebut. 

“Soal kedelai, kemarin saya sudah rapat. Ada stok kedelai 350 ribu ton, saya minta dimasukkan semuanya ke pasar," kata Hatta.  Menurut dia, pasokan kedelai tersebut boleh ditambah dari luar negeri jika ternyata masih kurang karena saat ini sudah tidak ada lagi petani yang panen.

Dengan demikian, dia mengharapkan harga kedelai dapat segera stabil sehingga perajin tahu dan tempe bisa tertolong dengan cepat.

Sementara saat meninjau Serayu Expo, Hatta menyempatkan untuk memborong sejumlah makanan tradisional dan kerajinan produksi masyarakat Banjarnegara yang dipamerkan di tempat itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement