REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnaketransos) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Anwar Fauzan menyebutkan jumlah pengangguran yang terdata di daerah itu sebanyak 18 ribu jiwa.
"Kalau yang terdata di kita sebanyak 18 ribu jiwa, riilnya bisa lebih banyak lagi karena tidak seluruhnya terdata," katanya di Pandeglang, Rabu (28/8).
Menurut dia, jumlah pengangguran yang masuk dalam data Disnakertransos hanya berdasarkan pengurusan kartu kuning, sedangkan banyak warga yang menganggur tidak mengurus kartu kuning terutama yang tidak memiliki ijazah.
Ia juga menyatakan, jumlah pengangguran tersebut juga berbeda dengan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistika (BPS) yang mencapai 50 ribu jiwa.
Terkait tingginya angka pengangguran itu, menurut dia, karena banyaknya lulusan sekolah menengah atas (SMA)/sederajat yang tidak melanjutkan pendidikan dan lebih memiliki mencari pekerjaan.
"Setiap tahun warga yang menanggur dan mencari pekerjaan terus bertambah baik lulusan SMA/sederajat maupun perguruan tinggi/universitas, sementara peluang pekerjaan di Pandeglang sedikit sekali," katanya.
Kesempatan kerja di Kabupaten Pandeglang, kata dia, setiap tahun rata-rata 500-600 lowongan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja.
Karena sedikitnya kesempatan kerja, lanjut dia, banyak warga dari daerah itu mencari pekerjaan ke daerah lain seperti Serang, Cilegon dan Tangerang, Provinsi Banten serta DKI Jakarta.