Kamis 29 Aug 2013 20:54 WIB

Narapidana Edarkan Uang Palsu di Lapas

Uang palsu
Foto: Antara/Agus Bebeng
Uang palsu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Aulia Sani (25) narapidana kasus narkoba ditangkap petugas karena mengedarkan uang palsu pecahan Rp100 ribu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Rajabasa, Bandarlampung.

"Narapidana dengan masa hukuman empat tahun enam bulan dan sudah menjalani delapan bulan penjara tertangkap tangan oleh petugas Lapas saat dilakukan razia rutin, dari balik tempat tidurnya ditemukan sepuluh lembar uang palsu pecahan Rp100.000," kata Kapolsek Kedaton AKP Yohanes Agustiandaru saat ekspose, Bandarlampung, Kamis.

 

Dia mengatakan, raiza yang dilakukan pada Senin (8/8) sekitar pukul 11.00 WIB pelaku Ali Fahri (29) warga teluk Semangka, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betungbarat mengunjungi Aulia di Lapas.

 

Saat itu, ia menyerahkan 35 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu untuk diedarkan di dalam Lapas.

 

Kemudian, esok harinya Aulia mengembalikan uang tersebut sebanyak 25 lembar yang sudah menjadi uang asli dan tersisa sepuluh lembar yang disimpan di bawah tempat tidurnya.

 

Saat petugas Lapas melakukan razia, ditemukan uang palsu pecahan Rp100 ribu dan langsung diamankan petugas.

 

"Petugas pun meminta kepada Aulia Sani untuk menghubungi Ali Fahri, setelah datang langsung ditangkap dan diserahkan ke Polsek Kedaton untuk penyidikan lebih lanjut," katanya.

 

Tersangka akan dikenakan pasal 245 KUHP tentang tindak pidana menyimpan, menjalankan dan mengedarkan uang palsu dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 

Berdasarkan pengakuan tersangka Ali Fahri, dirinya hanya disuruh Aulia untuk mengantarkan uang palsu karena akan diberikan upah.

 

"Saya hanya disuruh Aulia mengantarkan uang palsu dan nantinya akan diberikan imbalan," kata dia.

 

Pelaku mengaku baru pertama kali mengantarkan uang palsu kepada Aulia, dan tertangkap oleh petugas Lapas dan belum mendapatkan imbalan.

 

"Saya belum mendapatkan imbalan, karena baru satu kali mengantar sudah ditangkap," katanya menambahkan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement