Sabtu 31 Aug 2013 07:54 WIB

Bom Meledak di Irak Utara, 13 Tewas

Serangan bom di Irak
Foto: AP Photo
Serangan bom di Irak

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua ledakan bom terjadi di pinggir jalan di daerah pinggiran kota Tuz Khurmatu, Irak utara, Jumat (30/8), menewaskan sedikitnya 13 orang, sebagian besar anak-anak, kata polisi dan wali kota.

Satu bom meledak di sebuah jalan menuju kota itu dan ledakan kedua terjadi ketika penduduk bergegas ke lokasi tersebut, kata mereka. Ledakan-ledakan itu juga mencederai 18 orang, termasuk seorang bayi, tambah sumber-sumber itu.

Tuz Khurmatu merupakan kota berpenduduk mayoritas Kurdi yang terletak di kawasan sengketa di Irak utara, di mana provinsi otonomi Kurdi dan pemerintah pusat di Baghdad bersaing memperebutkan kekuasaan. Di tempat lain di Irak, empat prajurit, termasuk seorang kapten, tewas Jumat di kota Mosul, Irak utara, kata polisi dan petugas medis.

Pemboman terakhir itu terjadi ketika kelompok Alqaidah mengklaim bertanggung jawab atas gelombang serangan bom di Baghdad pada Rabu (28/8), di mana kekerasan di seluruh Irak menewaskan 75 orang. Kelompok militan Alqaidah di Irak, Negara Islam Irak, menyatakan, serangan-serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas eksekusi bulan ini terhadap orang-orang yang dituduh melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan teror.

Lebih dari 600 orang tewas dalam kekerasan di Irak sepanjang bulan ini, menurut hitungan AFP. Serangan-serangan di Irak meningkat tahun ini, khususnya sejak operasi keamanan 23 April di sebuah lokasi protes Arab Sunni anti-pemerintah yang menyulut bentrokan-bentrokan yang menewaskan puluhan orang.

Kekerasan Jumat itu merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

Lebih dari 800 orang tewas dalam serangan-serangan selama Ramadhan, yang telah menjadi salah satu bulan paling mematikan di Irak. Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari 1.000 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement