REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pasien asal Indonesia tercacat terbanyak yang datang berobat ke Malaysia seperti yang disampaikan Konsulat Jendral Malaysia H. Azizam Ismail pada perayaan hari kemerdekaan Malaysia ke-56 di Grand Hotel Pekanbaru, Riau.
"Jumlah pasien berobat ke Indonesia tercatat 670 ribu sebagian besar ke Malaka. Dengan angka tersebut Indonesia adalah pasien terbesar mengungguli pasien asal India dan 7000 pasien per bulan datang dari Riau," kata Azizam Ismail di Pekanbaru, Sabtu.
Malaysia menjadi tujuan berobat dikarenakan fasilitas yang canggih dan biaya yang cukup murah. Disamping itu, pelayanan yang diberikan rumah sakit Malaysia lebih baik daripada Indonesia. Jadi meskipun pasien Indonesia harus menanggung biaya akomodasi, pelayanan yang baik menjadi suatu nilai plus berobat ke Malaysia.
Kenyataan ini bisa menjadi pelajaran bagi rumah sakit Indonesia dimana pelayanannya masih belum maksimal. Seperti yang sama kita ketahui betapa banyaknya persoalan pelayanan rumah sakit yang tidak maksimal bahkan beberapa ada yang berakibat fatal seperti kematian.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut Konsulat Malaysia juga menyampaikan bahwa pelajar Indonesia juga yang terbanyak belajar di Malaysia. Terdapat sekitar sepuluh ribu pelajar Indonesia di Malaysia dari seratus ribu pelajar dari luar negeri di Malaysia.
Sedangkan pelajar Malaysia yang belajar di Indonesia berjumlah enam ribu pelajar. Sebagian besar menempuh studi di bidang "perubatan" atau kedokteran.
Kenyataan ini menjadi hal yang sangat paradoks dimana pelajar Malaysia belajar Kedokteran di Indonesia. Namun warga Indonesia malah berobat ke Malaysia dan menjadi pasien terbanyak.
Dalam perayaan HUT Malaysia ke-56 ini, turut dihadiri oleh unsur pimpinan daerah Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru. Diantaranya Sekda Riau, Sekko Pekanbaru, Dan Lanud Riau, Kejati Riau, Danrem, dan ketua pengadilan Riau.
Selain itu juga hadir mitra bisnis dan pelaku bisnis Malaysia di Pekanbaru. Diantaranya Bank CIMB Niaga, Air Asia, Fire Fly, dan lainnya.
sumber : Antara