REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono menyatakan keberhasilan peningkatan keselamatan jalan bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga membutuhkan peran dunia usaha dan kelompok masyarakat.
"Upaya menurunkan angka kecelakaan dan menciptakan lalu lintas di jalan yang aman dan tertib tidak bisa hanya dilakukan sendirian oleh pemerintah," katanya pada Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2013 di Yogyakarta, Ahad (1/9).
Menurut dia, PNKJ diharapkan bisa menggugah masyarakat untuk meningkatkan keterampilan berkendara, sadar untuk berperilaku aman dan selamat, dan menjaga ketertiban dengan menaati peraturan yang ada. Hal itu penting karena keselamatan bukan pilihan tetapi keharusan.
"Melalui PNKJ diharapkan semua pihak bisa mengambil peran sesuai dengan potensi masing-masing karena kegiatan dan upaya itu dapat terus dilanjutkan ke tingkat kabupaten/kota serta berkesinambungan pada tahun-tahun mendatang," ujar Bambang.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan kegiatan itu diharapkan bisa menjadi pelopor dan contoh bagi daerah lain di Indonesia.
"Selain itu juga akan meningkatkan citra dan kunjungan wisata di Yogyakarta sebagai kota pariwisata. Dengan tertibnya berlalu lintas akan menjamin keselamatan wisatawan ketika berkunjung di Yogyakarta," kata Musliar.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX mengatakan salah satu indikator buruknya perilaku berlalu lintas adalah tingginya pelanggaran terhadap norma-norma berlalu lintas.
"Hal itu ditunjukkan oleh perilaku berlalu lintas yang tidak aman, mengabaikan sopan santun menggunakan jalan raya yang pada akhirnya meningkatkan angka korban kecelakaan," katanya.
Menurut dia, masyarakat harus menyadari bahwa cara menggunakan jalan dalam berlalu lintas merupakan cermin dari budaya bangsa. Kesantunan dalam berlalu lintas merupakan potret kepribadian diri sekaligus menggambarkan budaya bangsa.