REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Warga di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon mengeluhkan kerusakan jalan di daerah mereka. Padahal, akses jalan memiliki peran penting dalam aktifitas keseharian mereka.
Berdasarkan pantauan, Selasa (3/9), kerusakan jalan di antaranya terjadi di sepanjang jalan Cibogo-Kedung Jumbleng sepanjang kurang lebih satu kilometer. Selain itu, kerusakan jalan lainnya juga terjadi pada sebagian besar kawasan Argasunya.
Aspal jalan terlihat mengelupas sehingga membuat lubang-lubang. Di musim hujan, lubang-lubang tersebut semakin membesar akibat kikisan air sehingga memperparah kerusakan jalan. Sedangkan di musim kemarau seperti sekarang kondisi itu membuat jalanan menjadi berdebu.
"Setidaknya sejak dua tahun terakhir kondisi jalan di kawasan Argasunya ini rusak," ujar seorang warga Argasunya, Jajang (30 tahun).
Jajang mengatakan, kondisi jalan di daerahnya memang cepat rusak. Hal itu kemungkinan terjadi akibat kendaraan yang melintas sebagian besar merupakan truk pengangkut galian dan truk sampah.
Seperti diketahui, di wilayah Kopiluhur Kelurahan Argasunya memang terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Akibatnya, lalu lalang truk pengangkut sampah terjadi setiap hari.
Selain itu, di wilayah Kelurahan Argasunya juga terdapat aktifitas galian C. Karenanya, lalu-lalang truk pengangkut galian C pun menjadi pemandangan setiap hari.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Cirebon, Een Rusnaeni mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah mengalokasikan Rp 1,2 miliar untuk perbaikan jalan Cibogo-Kedung Jumbleng.
"Perbaikan jalan Cibogo-Kedung Jumbleng sudah dikerjakan sejak seminggu lalu. Akhir tahun harusnya sudah beres," tandas Een.