Jumat 21 Jun 2024 11:00 WIB

DIY Mulai Perbaiki Tujuh Ruas Jalan, Tahap Pertama Sepanjang 1,5 Meter 

Kondisi jalan yang rusak kemungkinan tidak cukup hanya dilakukan dengan penambalan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Spanduk protes terpasang sebagai bentuk protes jalan berlubang di Kelurahan Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (5/7/2023). Warga menanam pohon pisang di jalan berlubang serta memasang spanduk protes imbas kerusakan di Jalan Monumen Perjuangan. Selain itu, warga juga menandai lubang di jalan menggunakan cat putih. Panjang jalan yang rusak sekitar 300 meter. Warga berharap kerusakan jalan segera diperbaiki karena bisa membahayakan pengguna jalan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Spanduk protes terpasang sebagai bentuk protes jalan berlubang di Kelurahan Wirokerten, Bantul, Yogyakarta, Rabu (5/7/2023). Warga menanam pohon pisang di jalan berlubang serta memasang spanduk protes imbas kerusakan di Jalan Monumen Perjuangan. Selain itu, warga juga menandai lubang di jalan menggunakan cat putih. Panjang jalan yang rusak sekitar 300 meter. Warga berharap kerusakan jalan segera diperbaiki karena bisa membahayakan pengguna jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mulai melakukan perbaikan di tujuh ruas jalan di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul di 2024 ini. Perbaikan jalan tersebut termasuk Jalan Godean, dimana untuk tahap pertama akan dilakukan di ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer.  

Sekda DIY, Beny Suharsono mengatakan bahwa perbaikan ini dilakukan di barat Pasar Godean yakni dari Kalurahan Sidorejo hingga Kalurahan Sidoluhur, Kapanewon Godean. Tujuh ruas jalan yang diperbaiki secara bertahap itu masuk dalam prioritas perbaikan berdasarkan kebutuhan, dan tingkat urgensinya.

"Kita prioritaskan dulu yang urgent, dan tentu kapasitas kita dari segi keuangan daerah tidak cukup. Maka kita tetap mengawal melalui bantuan Inpres jalan daerah," kata Beny dalam keterangan resminya belum lama ini. 

Beny menuturkan bahwa kondisi jalan yang rusak kemungkinan tidak cukup hanya dilakukan dengan penambalan. Hal ini dikarenakan jalan tersebut sudah dalam waktu lama tidak dilakukan peningkatan kapasitas dan peningkatan kondisi jalan.

Beny tidak menampik bahwa peningkatan kapasitas dan kondisi jalan ini membutuhkan biaya besar. "Masyarakat tidak akan melihat jalan ini kewenangan siapa, maka yang terpenting, kita upayakan memperbaiki atas akses prasarana dan sarana. PR-nya banyak dan kita upayakan terus supaya bisa melakukan perbaikan," ucap Beny.

Kepala DPUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti mengatakan, pembangunan tidak hanya fokus pada perbaikan jalan. Detail utamanya yakni berupa rekonstruksi jalan dan overlay ruas jalan sepanjang 1,5 kilometer. 

Pihaknya pun menargetkan perbaikan jalan ini memakan waktu 180 hari atau selesai pada Oktober 2024. Perbaikanya dibagi beberapa tahap, salah satunya penebangan pohon perindang. 

Saat ini perbaikan jalan sudah pada tahap pemasangan saluran drainase. Pembangunan drainase ini berupa pemasangan U-Ditch sepanjang 1.476 meter. 

Selain itu, juga dilakukan penempatan box culvert sepanjang 23 meter di sisi Utara Jalan Godean. Dikatakan Anna, penyedia jasa atas pengerjaan proyek ini adalah PT. Wasis Karya Nugraha, sedangkan untuk konsultan supervisinya yakni PT. Tri Patra Konsultan. 

"Benar sudah mulai digarap dan kontraknya sepanjang 1,5 kilometer. Nilai kontraknya Rp 11.205.322.910. Kalau masa pelaksanaan berdasarkan kontrak itu 180 hari kalender, diawali 23 April 2024 dan untuk serah terima 19 Oktober 2024," kata Anna. 

Anna juga menuturkan, saat ini turut dilakukan peningkatan aspal sepanjang 1,5 kilometer. Sisanya berupa perawatan dan pemeliharaan rutin menggunakan anggaran pemeliharaan jalan provinsi. Selama proses pengerjaan juga tidak dilakukan penutupan jalan, namun dilakukan rekayasa lalu lintas melalui koordinasi dengan dishub, dan kepolisian, serta kalurahan.

Anna menegaskan bahwa perbaikan jalan ini bukan karena sekadar viral di media sosial. Namun, sifatnya perbaikan infrastruktur jalan, terutama jalan prioritas yang menjadi penghubung antar wilayah.

"Pertimbangannya karena ruas jalan yang diperbaiki itu merupakan jalan dengan prioritas konektivitas antar wilayah. Dengan demikian, rehabilitasinya diprioritaskan dibandingkan jalan lain," ucap Anna.

Perbaikan tujuh ruas jalan meliputi Jalan Godean sepanjang 1,5 kilometer, Jalan Kaliurang sepanjang 1,65 kilometer, ruas Jalan Demak Ijo-Kebonagung I sepanjang 1,5 kilometer. Selain itu juga ruas Jalan Klangon-Tempel sepanjang 1,5 kilometer, ruas Jalan pengganti Hargomulyo-Watugajah sepanjang 2,5 kilometer. 

Selanjutnya ruas Jalan Prambanan-Gayamharjo sepanjang 0,4 kilometer, dan ruas Jalan Imogiri-Dodogan sepanjang 1,5 kilometer. “Total ada tujuh ruas jalan yang rencananya kami rehabilitasi tahun ini. Untuk jenis kerusakan berbeda-beda setiap wilayah,” ujarnya.

Perbaikan jalan ini terfokus pada ruas jalan prioritas, khususnya yang menjadi penghubung antar wilayah. Kaitannya yakni perputaran ekonomi melalui berbagai komoditas. “Kalau panjang jalan provinsi di DIY ada di angka 674.585 kilometer. Untuk perbaikan jalan rusak terfokus di ruas jalan prioritas. Tahun ini tujuh ruas jalan, dan targetnya selesai akhir tahun agar bisa membantu aktivitas dan konektivitas wilayah,” ungkap Anna.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga DPUP-ESDM DIY, Wira Sasongko Putro juga mengatakan perbaikan jalan tidak hanya sepanjang 1,5 kilometer, namun total mencapai 7,5 kilometer. Panjang ini membentang dari Pasar Godean hingga Jembatan Kebon Agung 1 atau Jembatan Ngapak.

Namun, perbaikan untuk tahap awal di sepanjang 1,5 kilometer yang membentang dari Jembatan Sumberejo 2 hingga SPBU Sidorejo. “Panjang jalan dari Pasar Godean hingga Jembatan Kebon Agung 1 atau Jembatan Ngapak kurang lebih 7,5 kilometer. Penanganan kami di tahun ini sepanjang 1,5 kilometer dimulai dari Jembatan Sumber Rejo 2 sampai SPBU Sidorejo,” kata Wira.

Meskipun baru 1,5 kilometer, namun ruas jalan Godean ini akan diperbaiki sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sudah masuk pada penganggaran di tahun 2025. Wira menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DIY untuk perbaikan jalan tersebut. 

“Sisa enam kilometer sudah diusulkan untuk dapat ditangani di TA 2025. Untuk skema anggaran dan sumber dana masih menjadi pembahasan kami dengan TAPD DIY, tentunya dengan mempertimbangkan ketersediaan fiskal Pemda DIY,” ucap Wira.

Perbaikan jalan saat ini menurutnya adalah rehabilitasi. Tepatnya berupa pengerasan jalan dan pelebaran jalan menuju standar. Acuannya yaitu tujuh meter untuk lebar ruas jalannya, dengan kelengkapan drainase. 

"Ruas jalan yang kami tangani saat ini belum sepenuhnya memiliki drainase yang memadai, sehingga perlu difasilitasi drainase. Wujud antisipasi kerusakan ruas jalan juga ketika hujan," jelas Wira.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement