Rabu 04 Sep 2013 09:19 WIB

Pasangan Calon Gubernur Kalah Harus Legowo

Calon Gubernur nomor urut ke-1, Soekarwo (kiri) didampingi istri, menunjuk foto dirinya usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 di TPS 26, Kecamatan Manyar Sabrangan, Surabaya, Jatim, Kamis (29/8).
Foto: Antara/Eric Ireng/Koz
Calon Gubernur nomor urut ke-1, Soekarwo (kiri) didampingi istri, menunjuk foto dirinya usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2013 di TPS 26, Kecamatan Manyar Sabrangan, Surabaya, Jatim, Kamis (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur meminta pasangan calon gubernur yang kalah dalam Pemilukada Jatim 2013 bersikap legowo. Hasil rekapitulasi perhitungan suara manual berlangsung di Hotel Shangrila, Surabaya, Sabtu (7/9) mendatang.

Ketua KPU Jawa Timur, Andry Dewanto Ahmad mengatakan, selain komisioner KPU kabupaten/kota se-Jatim, empat pasangan calon juga diundang untuk hadir. Dia berharap tidak ada gugatan dari pihak yang kalah. Kalaupun ada protes perbedaan hasil perhitungan tim pemenang, Bawaslu mempunyai peran untuk klarifikasi hasil data. “Saya mau semuanya bisa selesai dan clear,” kata Andry belum lama ini.

Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur juga melakukan pengawalan ketat terhadap proses rekapitulasi suara Pemilukada Jatim 2013 di tingkat kabupaten/kota. Seluruh jajaran anggota kepolisian dikonsentrasikan mengamankan tahap perhitungan suara hingga masuk ke provinsi.

“Kami tidak ingin peristiwa di Probolinggo terulang kembali,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono.

Kasubid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Jatim, Kombes Pol Suhartoyo menambahkan, ada sekitar 21 ribu lebih personil yang bertugas dalam proses pengamanan rekapitulasi tersebut. Namun jumlah tidak tersebar merata, tergantung tingkat ancaman dan kerawanan di daerah masing-masing.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, pihaknya menyiagakan 180 personil di bawah kendali Kapolsek Wonokromo, AKP Roman Smaradhana Elhaj. Alasannya, KPU kota Surabaya bertempat di kecamatan tersebut.  “Personil lainnya di Polrestabes Surabaya tetap backup dan on call,” ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement