Jumat 06 Sep 2013 07:00 WIB

Persediaan Pangan di DIY Masih Cukup

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Didi Purwadi
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.
Foto: Antara
Seorang petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY, Sasongko, mengatakan persediaan pangan di DIY masih cukup. Tanaman padi maupun ubi kayu di DIY belum mengalami kekeringan.

''Di Kabupaten Bantul baru saja panen padi. Bahkan, saat ini masih ada tanaman padi yang masih bagus dan belum dipanen,'' kata Sasongko, kepada Republika Online, Kamis (5/9).

Bahkan, Kabupaten Gunungkidul yang termasuk terkering di DIY saat ini malah banyak yang sedang panen ubi kayu. Karena para petani baru panen, maka pada bulan September ini petani masih mempunyai stok pangan.

Sasongko yang juga Kepala Dinas Pertanian DIY mengatakan bulan September ini sebagian besar petani sedang menyiapkan tanahnya untuk ditanami padi pada saat mulai hujan. Sehingga begitu hujan turun pada bulan Oktober, petani sudah mulai menanam padi.

Bahkan pada awal Oktober, biasanya petani sudah menebar benih padi di lahan yang siap ditanami. ''Dari informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), pada bulan Oktober sudah mulai musim hujan.

Mudah-mudahan sesuai dengan yang telah disiapkan petani,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement