REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rapat pleno di Pondok Pesantren Universitas Saint Al Quran (UNSIQ), Kalibeber, Wonsobo, Jawa Tengah. Agendanya tidak hanya membahas masalah internal dan eksternal organisasi. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi forum halal bihalal. “Karena ini masih di Syawal,” kata Sekjen PBNU Marsudi Syuhud di lokasi, Jumat (6/9).
Rapat Pleno akan secara resmi dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 6 September malam. Sebagai rangkaian pembukaan dan halal bihalal, akan dilangsungkan mujahadan ulama dan istighotsah akbar.
“Meski pun statusnya pengurus PBNU, kami ini tidak setiap saat bisa bertemu, karena memang ada beberapa yang tinggal di luar kota. Mumpung ini semuanya akan bertemu, di sini kami akan saling bermaaf-maafan,” lanjut Marsudi.
Hingga Jumat sore hampir seluruh peserta Rapat Pleno yang berjumlah sekitar 200 orang sudah hadir di lokasi. Mereka adalah para pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah, Mustasyar dan A’wan, serta Ketua di semual Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom (Banom) di bawah naungan PBNU.
Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di sela inspeksi mendadak untuk melihat kesiapan pelaksanaan Rapat Pleno, mengatakan, kegiatan organisasi yang dipimpinnya ini akan membahas berbagai masalah. Baik yang bersifat internal mau pun eksternal. “Ya kyai itu kalau berkumpul yang dibicarakan pasti tidak jauh-jauh dari urusan moral, moral umat dan moral bangsa,” kata Kiai Said.
Ditanya lebih spesifik mengenai materi bahasan, Kiai Said menyebut beberapa yang eksternal termasuk masalah perekonomian yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. “Jadi bagaimana ekonomi bangsa ini bisa baik, sehingga ekonomi umat juga akan menjadi baik,” paparnya.