Jumat 06 Sep 2013 17:54 WIB

PBNU Gelar Rapat Pleno Khusus

Rep: Indah Wulandari/ Red: Mansyur Faqih
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)
Foto: mobile.seruu.com
Kantor Pusat PBNU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar rapat pleno di Pondok Pesantren Universitas Saint Al Quran (UNSIQ), Kalibeber, Wonsobo, Jawa Tengah. Agendanya tidak hanya membahas masalah internal dan eksternal organisasi. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi forum halal bihalal. “Karena ini masih di Syawal,” kata Sekjen PBNU Marsudi Syuhud di lokasi, Jumat (6/9).

 

Rapat Pleno akan secara resmi dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 6 September malam. Sebagai rangkaian pembukaan dan halal bihalal, akan dilangsungkan mujahadan ulama dan istighotsah akbar.

 

“Meski pun statusnya pengurus PBNU, kami ini tidak setiap saat bisa bertemu, karena memang ada beberapa yang tinggal di luar kota. Mumpung ini semuanya akan bertemu, di sini kami akan saling bermaaf-maafan,” lanjut Marsudi.

 

Hingga Jumat sore hampir seluruh peserta Rapat Pleno  yang berjumlah sekitar 200 orang sudah hadir di lokasi. Mereka adalah para pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah, Mustasyar dan A’wan, serta Ketua di semual Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom (Banom) di bawah naungan PBNU.

 

Sementara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, di sela inspeksi mendadak untuk melihat kesiapan pelaksanaan Rapat Pleno, mengatakan, kegiatan organisasi yang dipimpinnya ini akan membahas berbagai masalah. Baik yang bersifat internal mau pun eksternal. “Ya kyai itu kalau berkumpul yang dibicarakan pasti tidak jauh-jauh dari urusan moral, moral umat dan moral bangsa,” kata Kiai Said.

 

Ditanya lebih spesifik mengenai materi bahasan, Kiai Said menyebut beberapa yang eksternal termasuk masalah perekonomian yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. “Jadi bagaimana ekonomi bangsa ini bisa baik, sehingga ekonomi umat juga akan menjadi baik,” paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement