Jumat 06 Sep 2013 22:33 WIB

Ribuan Warga Mesir Demo Tentang Hukum Militer

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
 Sejumlah pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Sejumlah pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ribuan warga Mesir turun ke jalan di sejumlah kota untuk menentang hukum militer, Jumat (6/9).

Demonstran berkumpul setelah melaksanakan Shalat Jumat di Ismailiya, Suez, Assiut, Alexandria, dan ibu kota Kairo. Mereka membawa bendera Mesir dan menuntut turunnya kekuasaan militer.

Demonstran lainnya membawa foto Presiden Muhammad Mursi yang digulingkan pada 3 Juli lalu. Sebagian besar demonstrasi dilakukan dengan damai. Namun, sejumlah insiden kekerasan dilaporkan terjadi di beberapa tempat.

"Demonstran terjadi di enam wilayah di seluruh negeri, namun tidak ada kekerasan signifikan di Kairo," ungkap laporan Al-Jazeera, Jumat (6/9).

Di kota Tanta, Delta Sungai Nil, pasukan keamanan menembakkan gas air mata setelah bentrokan pecah antara demonstran antikudeta dengan warga lokal. Ikhwanul Muslimin meminta demonstrasi pada Jumat ini untuk mengamankan revolusi.

Pernyataan itu mengacu pada demonstrasi yang menjatuhkan Husni Mubarak pada awal 2011. Demonstrasi menjadi lebih kecil dalam beberapa pekan terakhir setelah kekerasan pada pertengahan Agustus yang menewaskan lebih dari seribu orang. Sebagian besar dari mereka meninggal saat bentrok dengan pasukan keamanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement