Sabtu 07 Sep 2013 11:09 WIB

Presiden Diam, Menag Diminta Gelar Sidang Isbat Miss World

 Forum Umat Islam menggelar aksi unjuk rasa menolak Miss World di depan Gedung Media Nusantara Citra (MNC), Jakarta, Jumat (6/9).  (Republika/Agung Supriyanto)
Forum Umat Islam menggelar aksi unjuk rasa menolak Miss World di depan Gedung Media Nusantara Citra (MNC), Jakarta, Jumat (6/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Muncul permintaan agar Menteri Agama segera menggelar sidang darurat yang menyerupai Sidang Isbat demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Aktivis Muda Muhammadiyah Mustofa B Nahrawardaya mengatakan demi melindungi umat Islam dari apa yang disebutnya 'Gempuran Budaya Bugil bernama Miss World 2013', ada baiknya Menteri Agama menggelar sidang darurat mirip sidang isbat secepatnya, kata dalam rilis yang diterima Sabtu (7/9).

Menurut Mustofa jika Menag menginisiasi sidang 'isbat' itu, maka seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) islam akan hadir untuk memberikan dukungan. Sehingga diketahui sejauh mana keinginan ormas Islam terkait perhelatan Miss World 2013.

Sidang isbat ini harus segera digelar karena empat alasan, yaitu waktu penyelenggaraannya sudah dekat, hampir semua ormas islam sudah bersuara, ajang ini berpotensi menimbulkan perang saudara dan penyelenggara cenderung tak menghargai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, demikian pemaparan Mustofa.

Mustofa menuturkan sidang 'isbat' tersebut harus digelar sebagai bentuk kepedulian Menag yang dikenal sangat menghormati pendapat ormas-ormas islam yang dibinanya.

Menag, imbuhnya, tak harus memaksakan pendapatnya tentang Miss World apabila nantinya hasil sidang 'isbat' ini memutuskan untuk melanjutkan perhelatan Miss World, tutur Calon Legislatif (Caleg) Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) DPR RI Dapil Jateng V itu.

Jika sidang itu digelar, lanjut Mustofa, maka harus dipastikan aman dari praktek penyuapan dan praktek pembungkaman dari pihak-pihak yang selama ini berbeda pendapat tentang Miss World.

Karena, bagaimana pun, upaya penyuapan atau upaya pembungkaman bisa dilakukan oleh kedua belah pihak, baik pihak yang menginginkan Miss World tetap digelar, maupun pihak yang ingin perhelatan tersebut dihentikan, ungkap dia.

Ia menilai ajang kompetisi Miss World sudah terlanjur menjadi ikon bisnis internasional dan berpotensi melibatkan nama-nama tokoh besar di negara manapun. Mustofa menambahkan rapat darurat Menag bersama ormas-ormas Islam dilakukan untuk merespon sikap diam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait desakan banyak pihak agar penyelenggaraan Miss World 2013 di tanah air segera dihentikan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement