Ahad 08 Sep 2013 23:40 WIB

5.836 Lembar Uang Palsu Beredar di DIY Agustus

Petugas kepolisian saat mengamankan uang palsu dari pengedar di Jawa Barat.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Petugas kepolisian saat mengamankan uang palsu dari pengedar di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Uang palsu yang beredar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus 2013 mencapai 5.836 lembar, kata Manajer Unit Kas dan Pembayaran Bank Indonesia Perwakilan DIY, Suyatno.

Dalam Worshop Wartawan Ekonomi dan Perbankan DIY di Kabupaten Sleman,DIY, Minggu, ia mengatakan bahwa uang palsu yang beredar di wilayah DIY sebanyak itu adalah yang dilaporkan ke Bank Indonesia Perwakilan DIY.

" Dari sejumlah uang palsu yang beredar tersebut, paling banyak adalah pecahan Rp 100 ribu tercatat 5.815 lembar, kemudian Rp 50 ribu sebanyak 20 lembar dan satu lembar pecahan Rp 20 ribu,"katanya.

Menurut dia, sementara ini selama periode Januari-Agustus 2013 tercatat sebanyak 7.728 lembar uang palsu beredar di wilayah DIY dan peredaran yang terbanyak ditemukan di wilayah Kabupaten Sleman.

Dari jumlah uang palsu yang beredar tersebut meliputi uang pecahan Rp100 ribu sebanyak 7.203 lembar, pecahan Rp50 ribu sebanyak 394 lembar, Rp20 ribu sebanyak 124 lembar,Rp10 ribu sebanyak tiga lembar dan Rp5 ribu sebanyak empat lembar.

"Dengan demikian, masyarakat di wilayah DIY yang dirugikan akibat peredaran uang palsu sebanyak itu adalah setara dengan Rp 748,8 juta," katanya.

Menurut dia, BI Perwakilan DIY bekerja sama dengan perbankan di daerah ini sampai saat ini tetap melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai peredaran uang palsu di wilayah ini.

"Kami memberikan layanan informasi mengenai ciri-ciri uang palsu dengan tujuan agar masyarakat dapat mengenali jenis uang palsu sehingga mereka dapat mengantisipasi kerugian lebih besar akibat peredaran uang palsu tesebut,"katanya.

Kegiatan workshop tersebut diselenggarakan atas kerja sama Kantor Bank Indonesia Perwakilan DIY dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Yogyakarta, dan berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (7/9).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement