Senin 09 Sep 2013 20:27 WIB

Petugas Bongkar 23 Koper Calhaj Yang Mencurigakan

  Jamaah calon haji kloter satu asal DKI Jakarta menunggu pendataan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat tiba di gedung serba guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (9/9).       (Republika/Agung Supriyanto)
Jamaah calon haji kloter satu asal DKI Jakarta menunggu pendataan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) saat tiba di gedung serba guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,LAMONGAN--Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencurigai 23 koper besar yang dibawa calon haji Lamongan yang merupakan jamaah kelompok terbang (kloter) 1 di Jatim itu.

"Mereka diperiksa karena membawa barang-barang yang dilarang oleh pihak penerbangan, di antaranya minyak atau benda cair lainnya dan barang yang tidak dilarang tapi jumlahnya melebihi batas," kata Wakil Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya Drs H Sutarno P. SH MH di Surabaya, Senin.

Di sela-sela menerima calon haji Kloter 1 dari Lamongan yang datang bersama Kloter 2 dan 3 yang juga sama-sama dari Lamongan itu, ia menjelaskan petugas menemukan belasan minyak goreng kemasan serta beberapa benda tajam, seperti gunting, alat cukur, dan sebagainya.

"Untuk barang bawaan juga dibatasi yakni koper besar berbobot 32 kilogram, tas tenteng 7 kilogram, dan tas paspor. Sebenarnya, petugas sudah berulang kali melakukan sosialisasi, termasuk larangan membawa benda cair, tapi buktinya tetap ada saja," katanya.

Oleh karena itu, petugas tetap melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan calon haji yang kemungkinan membawa barang yang dilarang atau membawa barang yang tidak dilarang tapi beratnya melebihi aturan itu.

"Kalau ada yang dilarang akan dikeluarkan dan diserahkan kepada petugas dari Kemenag daerah setempat yang mendampingi calon haji ke Asrama Haji, lalu mereka yang akan membawa barang calon haji yang terlarang itu ke daerahnya," katanya.

Tentang tiga kloter asal Lamongan yang datang bersamaan itu, ia mengatakan seharusnya hanya satu kloter yang datang, tapi kedua kloter diterima saja karena kondisi asrama masih belum ramai dan mereka harus menanggung tambahan biaya akomodasi dan konsumsi.

"Kloter pertama dari Lamongan itu dilepas Gubernur Jatim dan Wamenkes di VVIP Bandara Internasional Juanda Surabaya pada 10 September pukul 10.00 WIB," katanya, didampingi Kasi Haji Kemenag Lamongan, H Mohammad Irfan.

Tahun ini, PPIH Embarkasi Surabaya akan melayani 28.231 calon haji dan 320 petugas kloter dari Jatim, Bali, dan NTT yang semuanya tercakup dalam 64 kloter yang akan berangkat ke Tanah Suci sejak 10 September hingga 8 Oktober.

Senada dengan itu, Kasi Haji Kemenag Lamongan, H Mohammad Irfan, mengatakan calon haji asal Lamongan berjumlah 999 orang yakni 445 orang pada Kloter 1, 445 orang pada Kloter 2, dan 109 orang pada Kloter 3 yang digabung dengan calon haji asal Surabaya sebanyak 334 orang.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement