REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan menunda serangan militer ke Suriah. Presiden Barack Obama mengatakan tawaran Rusia agar rezim Presiden Suriah, Bashar Al Assad, menyerahkan senjata kimia menjadi solusi menghindari perang.
''Rencana Moskow adalah perkembangan yang positif dan potensial,'' kata Obama dalam wawancaranya bersama stasiun televisi AS, CNN dan NBC, seperti dilansir Aljazirah, Selasa (10/9).
Menyerahkan senjata berbahaya, menurut Obama, adalah terobosan signifikan mengenai Suriah. Kebuntuan internasional mengatasi dua setengah tahun konflik di Suriah membuat 'Paman Sam' nekat mengambil langkah sendiri.
Washington mengancam akan menyerang Suriah lantaran penggunaan senjata kimia. AS meyakini 1.429 nyawa jadi korban senjata kimia oleh rezim di Damaskus.
Rencana serangan tinggal selangkah lagi. Obama menunggu keputusan sidang Kongres AS pada Rabu (11/9) waktu setempat. Dukungan Capitol Hill dimaksudkan sebagai implentasi dukungan rakyat AS terkait serangan ke Suriah itu.
Pekan lalu, Senat AS sudah menyatakan dukungannya. Meskipun mendapat penolakan dan reaksi keras dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan internasional, namun Gedung Putih tidak menggubris.
Obama bahkan makin sesumbar dan menyatakan tetap akan menyerang Suriah atas dukungan rakyatnya.