REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam autopsi terhadap almarhum Bripka Sukardi yang ditembak orang tak dikenal pada Selasa (10/9) malam, petugas menemukan dua anak peluru bersarang di tubuhnya. "Hasil autopsi, ditemukan dua anak peluru," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Sukardi ditembak dari arah depan. Hal ini diketahui dari hasil otopsi yang dilakukan RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, bahwa ada empat bagian tubuh yang mengalami luka tembak yakni pada pundak kiri, dada kiri, perut bagian kiri dan lengan bagian kiri.
Tim Puslabfor dan Inavis pun diterjunkan untuk menemukan jejak-jejak kejadian peristiwa penembakan. "Olah TKP masih dilakukan," katanya. Ronny menjelaskan kepolisian masih berupaya merumuskan sketsa wajah para pelaku dengan menggunakan bantuan rekaman CCTV yang ada di KPK serta meminta keterangan dari sebelas orang saksi mata yang saat itu berada di lokasi kejadian.
Pihaknya menyatakan akan mendalami kaitan penembakan tersebut dengan penugasan pengawalan truk bermuatan komponen material berat yang sedang dilaksanakan oleh almarhum saat terjadi penembakan. "Dirpolair menyatakan yang bersangkutan tadi malam sedang melaksanakan tugas pengawalan, kami akan selidiki apakah terkait ini apa tidak," ucapnya.
Atas peristiwa ini, pihaknya mewakili keluarga besar Mabes Polri menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya. "Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan semoga keluarga diberikan kekuatan," ujarnya. Seorang anggota provost, Bripka Sukardi ditembak orang tak dikenal saat mengendarai motor Honda Revo warna merah bernopol B-6671-TXL saat melintasi jalur di depan KPK pada Selasa (10/9) malam.