REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah, pernah menitipkan uang Rp 3 miliar pada Saldi Matta. Saldi merupakan adik Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.
Saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (12/9), Saldi mengatakan, Fathanah menitipkan dana itu pada 17 Oktober 2012.
Saldi sempat menolak permintaan Fathanah dengan alasan keamanan. Mengingat kantor event organizer dan travel miliknya terletak di pinggir jalan dan tidak ada petugas keamanan. "Karena berisiko tinggi bagi saya pribadi," kata dia.
Pada akhirnya Saldi menerima permintaan Fathanah itu. Ia mengatakan, uang itu dikemas dalam travel bag berwarna coklat. Saldi sempat menghitungnya bersama Fathanah sebelum dimasukkan ke dalam brankas. "Label bank-nya masih ada. Pecahan seratus ribu," kata dia.
Saldi meminta Fathanah tidak berlama-lama menyimpan uang di kantornya. Karena Saldi sudah berencana juga untuk bepergian ke luar negeri. Fathanah kemudian mengambil uang itu secara bertahap. Pertama Rp 500 juta, kemudian Rp 800 juta. "(Pengambilan kedua) dia bilang mau bayar cash ke orang," ujar dia.
Saat pengambilan uang, Saldi mengaku tidak bertanya lebih spesifik kepada Fathanah mengenai uang itu. Mengenai sumber uang, ia mengatakan, Fathanah hanya menjelaskan mengambil dari bank.
Sedangkan ketika mengambil uang itu, Fathanah juga tidak pernah menjelaskan keperluannya secara rinci. Hanya saja, Saldi mengaku mengingatkan Fathanah untuk segera mengambil semua uang titipannya. "Total semua habis sampai 1 November," kata dia.
Saldi memang sudah mengenal Fathanah sejak Juli 2012. Ia mengetahui Fathanah merupakan kawan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Semula, ia mengetahui Fathanah dengan nama alias Olong. Ia mengenal Fathanah sebagai pengusaha swasta. Fathanah juga pernah mengatakan sebagai inisiator event Smesco. Mendengar hal itu, Saldi yang baru menjajaki usaha event organizer tertarik untuk belajar.
Setelah perkenalan itu, Saldi juga mengatakan, Fathanah beberapa kali memesan tiket pesawat. Baik itu ke luar kota atau pun ke luar negeri. Salah satunya tiket Malaysia Airlanes pada 25 Desember 2012 dengan tujuan Jakarta-Kuala Lumpur. Tiket itu untuk Luthfi Hasan Ishaaq, Darin Mumtazah Ziad, Mufidah Salim Attamimi, dan Ziad Hisyam Baladja, senilai 3,819 dolar AS.