REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah 'kontroversi hati' dikatakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Ubaningrum saat jumpa pers dengan wartawan seusai mendeklarasikan Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), di rumahnya di Duren Sawit, Jakarta, Ahad (15/9).
''Sama sekali kami tidak mengancam partai manapun karena memang tidak dimaksudnya untuk mengancam siapa-siapa. PPI Ini gerakan sendiri. Kalau yang ada merasa terancam berarti bakatnya 'kontroversi hati','' kata Anas tersenyum.
Anas mengaku kata 'kontroversi hati' terinspirasi gaya Vicky Prasetyo, mantan tunangan pedangdut Zaskia Gotik yang saat ini menjadi perbincangan masyarakat karena kata-kata yang rumit dan sulit dimengerti. ''Ini hanya lelucon saja kok, supaya kelihatan cerdas,'' ujar Ans seraya tertawa.
PPI lanjut Anas, sebagai organisasi pengerakan yang pasti tidak rumit, terbuka untuk kader partai manapun. ''Ini adalah organisasi massa yang terbuka, karena itu anggota partai apapun bisa masuk. Yang hadir ini latar belakangnya macam-macam, beragam latar belakang,'' jelas Anas.
Anas mengungkapkan pembentukan ormas ini tidak lepas dari dinamika politik. Namun, menurutnya, perjalanan PPI untuk menjadi sebuah partai politik masih jauh.
''Ini tahun 2013, 2019 masih jauh banget. PPI itu berkhidmat di bidang budaya dan untuk membangun Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, tetapi betul-betul sejati. Kalau partai itu di tempat lain. Ini diniatkan untuk Ormas,'' tutur Anas.