Kamis 19 Sep 2013 14:42 WIB

Pemerintah Akan Terus Memantau Pergerakan Capital Inflow

Rep: Esthi Maharani/ Red: Nidia Zuraya
Arus modal asing (ilustrasi)
Arus modal asing (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (the Fed), memutuskan untuk menunda penarikan stimulus (tapering off) 80 miliar dolar AS pada Rabu (18/9) malam. Hal tersebut diyakini akan membawa dampak positif bagi kondisi keuangan global.

Staf khusus presiden bidang ekonomi dan pembangunan, Firmanzah mengatakan keputusan the Fed memberikan rasa optimistis. "Kita optimistis keputusan the Fed tadi malam akan meredam gejolak pasar keuangan dunia," katanya, Kamis (19/9).

Pemerintah, lanjutnya, akan terus memonitor dan mengikuti pergerakan capital inflow (arus modal yang masuk) ke Indonesia terhadap nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  Selain itu, pemerintah pun akan terus melanjutkan program dan paket kebijakan untuk memperkuat fundamental ekonomi Indonesia. "Kita akan terus perkuat peningkatan investasi, mempersempit defisit transaksi neraca pembayaran, penguatan data beli masyarakat dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menegaskan pemerintah pada dasarnya siap dengan segala kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah AS. "Intinya, apapun juga kebijakan the Fed, tentu kita harus siap menghadapi. Dan kita siap dalam kondisi apapun apalagi kalau tappering itu tidak sekaligus. Tentu buat negara emerging lebih baik. Buat kita baik," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement