Senin 23 Sep 2013 11:42 WIB

Interpol Kutuk Serangan ke Mal Nairobi

Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.
Foto: EPA/Kabir Dhanji
Seorang tentara mengevakuasi pengunjung mall Westgate di Nairobi, Kenya, yang diserang gerilyawan pada 21 September.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Organisasi polisi internasional (Interpol) keras mengutuk serangan di Westgate Shopping Center, Nairobi, Kenya, Sabtu (21/9) lalu. Interpol menjanjikan dukungan penuh buat Pemerintah Kenya dalam penyelidikan mereka.

"Serangan terhadap pusat pertokoan ini telah menewaskan banyak warga sipil yang tak berdosa. Itu adalah pertumpahan darah yang membuat terkejut warga di semua negara," kata Sekretaris Jenderal Interpol, Ronald K. Noble, Ahad (22/9).

Interpol mengutuk serangan tak berperasaan ini. Noble menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga dan orang yang dicintai oleh korban.

Interpol menawar penggelaran Tim Reaksi Peristiwa yang terdiri atas petugas ahli forensik, ahli anti-teror dan analis setelah serangan di pertokoan di Nairobi.

Kelompok gerilyawan Somalia Ash-Shabaab dilaporkan mengaku bertanggung-jawab atas serangan itu. ''Kepala Interpol merujuk peristiwa tersebut sebagai serangan teror yang diserukan belum lama ini oleh pemimpin Al Qaida, Ayman Az-Zawahiri,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Peristiwa itu dilakukan pada Sabtu pagi oleh beberapa tersangka gerilyawan yang melancarkan serangan mematikan di pusat pertokoan yang sering dikunjungi warga Kenya yang kaya dan orang asing di Ibu Kota negeri tersebut.

Serangan, menurut gerilyawan, adalah pembalasan atas aksi militer negara Afrika Timur itu terhadap kelompok gerilyawan Ash-Shabaab di Somalia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement