REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS — Serangan bom dari jenis mobil yang sama, Tesla Cybertruck, dengan mengincar target serupa, juga terjadi di Las Vegas, Amerika Serikat pada Rabu (1/1/2025), usai tabrakan maut di New Orleans yang menyebabkan 15 orang tewas.
Sosok pria yang tewas dalam ledakan truk pikup, beberapa jam pada hari perayaan tahun baru, telah diidentifikasi sebagai veteran Angkatan Darat Amerika Serikat. Matthew Livelsberger telah dikaitkan oleh penyidik sebagai pria yang meledakkan kendaraan di luar Trump International Hotel pada Rabu pagi.
Livelsberger tewas dalam ledakan itu, dengan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan, menurut keterangan polisi yang dilansir dari The Independent.
Insiden di Las Vegas dilaporkan terjadi tidak lama setelah tabrakan maut yang dilakukan Shamsud-Din Jabbar, veteran militer AS lainnya, menabrakkan truk kepada kerumunan warga pada tahun baru 2025 di French Quarter. Belum dapat dipastikan apakah kedua insiden tersebut saling berkaitan.
Tepat setelah pukul 8.40 pagi pada Rabu, Livelsberger meledakkan alat peledak di dalam Tesla Cybertruck, yang diparkirnya di luar Trump International Hotel di Las Vegas. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan berbagai sudut ledakan, termasuk kembang api.
Sheriff Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill kemudian mengonfirmasi bahwa tabung bahan bakar kamp dan mortir kembang api ditemukan di truk tersebut.
Pada Kamis, McMahill mengatakan para penyelidik yakin bahwa Livelsberger adalah orang di dalam kendaraan itu, meskipun tubuhnya terbakar hingga tidak dapat dikenali. Sheriff menambahkan bahwa ada bukti bahwa dia telah menembak kepalanya sendiri sebelum ledakan itu.
“Yang memperumit identifikasi individu ini, kami juga menemukan melalui kantor koroner bahwa individu tersebut mengalami luka tembak di kepala sebelum ledakan kendaraan. Salah satu pistol ditemukan di kakinya di dalam kendaraan,” kata McMahill.
“Saya merasa nyaman menyebutnya bunuh diri dengan pengeboman yang terjadi segera setelahnya. Saya tidak memberinya label lain.”
#livelsberger #Jabbar #NOLA #CybertruckExplosion.https://t.co/7f8jcwMxKX
— Heads Up ...𝕩...𝕏...𓀠 (@kensherman902) January 2, 2025
McMahill juga mengatakan kemungkinan besar bagian luar Cybertruck yang diperkuat telah membatasi jumlah korban dan kerusakan pada target yang diincar. Ledakan tersebut telah diarahkan “ke atas dan menembus” kendaraan. “Saya hanya tidak berpikir itu dilakukan sebaik yang diharapkannya,” katanya.
Siapakah Matthew Livelsberger? Matthew Livelsberger adalah veteran tentara berusia 37 tahun dari Colorado Springs. Sumber-sumber setempat menginformasikan Denver 7 bahwa beberapa alamat telah dikaitkan dengan Livelsberger di Colorado. Sementara itu, agen FBI sedang menyelidiki keterangan tersebut.
Menurut seorang anggota keluarga, yang berbicara secara eksklusif kepada The Independent, Livelsberger merupakan 100 persen patriot, yang mencintai Angkatan Darat. Dia bahkan merupakan pendukung setia Presiden terpilih Donald Trump. Gambar-gambar dari media sosial menunjukkan dia dengan tato elang botak dan bendera Amerika terlihat di bahunya.
"Dia dulu memiliki semua hal patriotik di Facebook, dia 100 persen mencintai negaranya," kata pamannya, Dean Livelsberger.
"Dia mencintai Trump, dan dia selalu menjadi prajurit yang sangat, sangat patriotik, seorang Amerika yang patriotik. Itulah salah satu alasan dia berada di Pasukan Khusus selama bertahun-tahun. Itu bukan hanya satu kali tugas."
Livelsberger menceraikan istri pertamanya, yang sekarang tinggal di Florida Selatan dengan suami barunya, beberapa tahun yang lalu. Livelsberger memiliki bayi yang baru lahir dengan pasangan barunya. Pada September, dia mengunggah foto dirinya menggendong bayi itu di lengannya yang di-posting di Facebook, menurut pamannya.
Selama beberapa bulan terakhir, serangkaian foto diunggah Livelsberger dari Jerman, termasuk foto dirinya melamar pasangannya. Sementara, cincin yang diberikannya, telah menghilang.