Selasa 24 Sep 2013 07:58 WIB

Timur Tengah Mereka, Harga Minyak Turun Tajam

Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)
Harga minyak dunia melonjak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak turun tajam pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah berkurangnya kekhawatiran tentang ketegangan di Timur Tengah dan dampak potensialnya terhadap persediaan minyak.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, ditutup pada 103,59 dolar AS per barel, turun 1,16 dolar AS dari penutupan Jumat.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November merosot 1,06 dolar AS menjadi menetap di 108,16 dolar AS per barel di perdagangan London.

"Kekhawatiran sisi pasokan tampak berkurang. Sebuah aksi militer terhadap Suriah tampak semakin tidak mungkin, sementara presiden baru Iran telah mengisyaratkan kesediaannya untuk bernegosiasi mengenai program nuklir Teheran," kata Fawad Razaqzada dari GFT.

"Di atas semua itu, produksi dari Sudan Selatan telah mencapai tertinggi sejak awal 2012, sementara produksi di Libya juga telah dimulai lagi di beberapa bagian negara, sehingga menekan harga," kata dia.

Addison Armstrong dari Tradition Energy sepakat kekhawatiran Timur Tengah berkurang. "Premi risiko yang berhubungan dengan Suriah yang telah dibangun di pasar minyak terus menurun," katanya.

Uni Eropa pada Senin mengumumkan bahwa menteri luar negeri Iran akan bertemu kekuatan utama minggu ini mengenai program nuklir Teheran dalam apa yang bisa menjadi kontak tingkat tinggi bersejarah dengan Amerika Serikat.

Catherine Ashton, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, mengumumkan pertemuan itu setelah apa yang disebut pertemuan "baik dan konstruktif" di markas PBB dengan menteri luar negeri pemerintahan baru Iran, Mohammad Javad Zarif.

Negara-negara Barat menuduh Iran sedang berusaha meningkatkan kemampuan bom nuklirnya. Presiden baru Iran Hassan Rowhani mengatakan pekan lalu bahwa negaranya "tidak pernah" membangun bom.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement