REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mengakui tidak bisa bekerja sendirian dalam memberantas preman. Selain butuh bantuan dari Pemda DKI, polisi juga butuh bantuan dari masyarakat.
"Ini untuk identifikasi mereka, kita butuh bantuan dari masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (24/9).
Rikwanto menjelaskan, masyarakat dinilai bisa mengidentifikasi secara cepat karena terikat langsung dengan pola preman, seperti di terminal, pasar atau tempat hiburan malam.
Menurut Rikwanto, masyarakat tidak perlu menunjukkan identitas untuk melaporkan tindak premanisme dilingkungannya. "Bisa laporkan lewat sms 1717, atau media sosial," kata dia.
Bahkan menurut Rikwanto, banyak pemeberantasan preman yang berawal dari laporan masyarakat di media sosial seperti 'Facebook'. Pihak kepolisian tidak mengetahui pengirim laporan tersebut. Namun ketika di cek, laporan tentang premanisme di suatu tempat benar terjadi.