Selasa 24 Sep 2013 21:30 WIB

Jokowi dan Jusuf Kalla Terpopuler di Media Sosial

Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Prayogi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Joko Widodo dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi dua tokoh terpopuler dalam perbincangan di media sosial untuk dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2104.

"Sementara yang paling terendah adalah figur Golkar, Aburizal Bakrie dan Pramono Edhie dengan persentase 0,58 persen," kata Direktur Politicawave Yose Rizal di Jakarta, Selasa (24/9).

Joko Widodo, akrab disapa Jokowi, dengan Jusuf Kalla meraih kuantitas tertinggi dengan persentasi 16 persen dalam 3.994.528 percakapan dengan pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 80 juta orang.

Sementara, pengguna aktif yang konsisten membicarakan politik dan nama-nama calon presiden mencapai 1.156.874 orang, kata Yose.

 

Nama Jokowi merajai perbincangan di media sosial pada 31 provinsi, kecuali dua provinsi lainnya yakni Kalimantan Timur dan Maluku. Di dua propinsi tersebut, ketokohan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Menteri BUMN Dahlan Iskan telah menyaingi Jokowi.

Yose menjelaskan perbincangan mengenai Jokowi selalu terstimulasi dengan beragam isu yang muncul setiap bulan, tidak hanya isu permasalahan propinsi DKI Jakarta dan isu politik. 

Dalam penelitian Politicawave, nama Jokowi melambung di media sosial ketika, mantan Walikota Surakarta, itu datang menghadiri konser band Metallica pada Agustus lalu. Di posisi kedua, duet Jokowi dengan Prabowo muncul dengan persentase 10,17 persen, kemudian Jokowi-Aburizal Bakrie meraih 3,7 persen.

Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia Ade Armando mengatakan hasil survei dari media sosial patut menjadi pertimbangan penting oleh setiap figur politik, karena setiap konten yang diperbincangkan di media sosial dapat mempengaruhi pemberitaan media massa, begitu juga sebaliknya.

"Media sosial didominasi kelas menengah, tidak menyeluruh, namun bukan berarti itu menjadi alasan untuk mengabaikan pengaruh media sosial, karena suara kelas menengah itu sangat kencang dan mempengaruhi media massa," katanya.

Bahkan, Ade mengatakan jika Jokowi muncul sebagai calon presiden pada saat ini, kader PDIP itu sudah dapat dipastikan akan memenangi pemilu. "Potong leher saya jika Jokowi kalah, jika dia maju saat ini," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement