REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) merusak sarana dan prasarana kampus mereka di Cawang, Jakarta Timur sekitar pukul 15.30 WIB. Perusakan diduga disebabkan adanya keberadaan kelompok "preman".
"Mahasiswa kesal karena yang mengusir kami bukan satpam tapi preman," kata salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UKI, Hardoyo (24) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan informasi, kejadian itu berawal saat sejumlah mahasiswa meminta dua kunci ruangan aula dan "guest house" kepada pihak rektorat, untuk mengadakan acara "Debat Hukum Nasional" (DHN).
Hardoyo menuturkan, rencananya ruang aula juga akan dijadikan tempat menginap peserta debat dari 18 perguruan tinggi.
Saat meminta kunci ruangan, sekelompok pemuda tidak dikenal mengusir mahasiswa, karena tempat tersebut sudah dijadikan tempat istirahat kelompok pria tersebut.
Mahasiswa tidak terima dengan tindak kelompok pria tersebut sehingga terjadi perdebatan sampai perusakan terhadap fasilitas kampus.
Informasinya, kelompok pria tersebut sudah berada sejak sebulan lalu di Kampus UKI, setelah terjadi dualisme kepengurusan rektorat.
Sementara itu, Kepala Polsek Kramatjati, Komisaris Polisi Sri Andini mengungkapkan polisi telah mengamankan sekelompok pria di Polres Metro Jakarta Timur.
Sri menyatakan sekompok pria itu akan diminta keterangan dan situasi keamanan kondusif di lokasi kejadian.