REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tanah air mengancam hengkang ke luar negeri, jika tidak ada jaminan pasokan ketersediaan energi di dalam negeri. Sinyal ini diberikan setelah program percepatan pembangunan pembangkit 10 ribu megawatt (MW) dinilai kalangan industri tekstil berjalan lambat.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat Usman menegaskan, investasi tidak mengenal nasionalisme. Energi listrik sangat dibutuhkan bagi industri TPT. Ketika tidak ada kepastian pasokan listrik industri ini akan kelimpungan. “Situasi ini sangat membuka peluang kami untuk merelokasi indutri ini ke Negara lain,” tegasnya dalam jumpa pers menyikapi kondisi pasokan listrik untuk industri TPT di Semarang, kemarin.