REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Ketua Al Shabaab Somalia, Ahmet Abdi Godane, menyatakan serangan ke mall Nairobi, Kenya, merupakan pesan kepada Barat dan para pendukungnya.
''Ppertumpahan darah empat hari tersebut adalah peringatan bagi orang-orang Barat yang mendukung invasi Kenya ke Somalia,'' kata Godane dalam pesan yang diposting di satu situs gerilyawan pada Rabu (25/9).
''Invasi yang telah menumpahkan darah kaum muslimin untuk kepentingan perusahaan minyak mereka,'' katanya.
Kenya menyerbu Somalia selatan untuk menyerang pangkalan Shabaab dua tahun lalu. Kenya bergabung dengan milisi panglima perang Somalia dan merebut pelabuhan utama Kismayo dari kalangan garis keras Shabaab.
Pasukan Kenya kemudian bergabung dengan Pasukan Uni Afrika (AMISOM) yang berkekuatan 17.700 tentara yang dikerahkan di Somalia.
Godane mengancam pertumpahan darah akan kembali terjadi jika Kenya tidak menarik pasukannya dari Somalia.
"Orang-orang Kenya, Anda pergi ke sebuah perang yang bukan milik Anda," katanya. "Buatlah pilihan Anda: menarik pasukan Anda dari tanah Muslim atau menghadapi pertumpahan darah di tanah Anda."
Godane, yang sering dikenal dengan nama Abu Zubair, mengambil alih pimpinan Shabaab pada 2008 setelah pemimpin Adan Hashi Ayro tewas oleh serangan peluru kendali Amerika Serikat.
Daftar Departemen Luar Negeri AS memasukkan Godane sebagai salah satu dari delapan buronan teroris top dunia. AS telah menawarkan hadiah 7.000.000 dolar AS untuk menangkapnya.