REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gadis Pakistan yang ditembak kepalanya karena mengkampanyekan pendidikan untuk anak perempuan, Malala Yousafzai berpesan kepada pemimpin dunia di PBB untuk mengirimkan buku, bukan senjata.
"Daripada mengirimkan senjata, mengirimkan tank ke Afganistan, dan semua negara yang menderita karena terorisme, kirimkan buku," ujar Malala saat berbicara di PBB, Kamis (26/9) waktu New York seperti dilansir Emirates247.
"Daripada mengirim tank, kirim lah pena," ujarnya dalam peringatan pertama Edukasi Global di PBB.
Oktober tahun lalu, Malala ditembak di kepalanya oleh pria bersenjata Taliban saat dia tengah berjalan menuju sekolah di bus. Serangan itu mendapat kecaman dari dunia. Malala yang terluka dan kritis diterbangkan ke Inggris untuk operasi.
Dia sembuh dan kembali ke sekolah di Inggris pada Maret lalu. Saat ini dia menjadi advokat global untuk hak-hak semua siswa, terutama anak perempuan untuk mendapatkan pendidikan layak.
"Daripada mengirimkan tentara, kirimlah guru," ujar Malala saat menghadiri pertemuan yang dihadiri peraih nobel Desmond Tutu, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan perdana menteri Kroasia Ivo Josipovic.
Berdasarkan data PBB, sekitar 57 juta anak-anak di seluruh dunia yang berusia sekolah dasar tidak mendapat pendidikan dan 52 persen di antara mereka adalah anak perempuan. "Ini mimpi saya untuk melihat semua anak-anak berpendidikan. Ini mimpi saya untuk melihat kesetaraan untuk setiap manusia," ujar Malala.