REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Hari raya Idul Adha baru akan jatuh pada pertengahan Oktober mendatang. Namun harga bobot sapi hidup mulai merangkak naik. Dari harga normal yang hanya Rp 36 ribu per kilogram per berat hidup, sekarang naik hingga Rp 41 ribu.
Sekretaris Dinas Peternakan Jatim, Irawan Subiyanto mengatakan, kenaikan harga tersebut disebabkan karena permintaan sapi dari luar daerah meningkat. Umumnya, saat ramai maksimal hanya 20 ribu ekor, namun momentum lebaran ini bisa mencapai 30 ribu sampai 60 ribu ekor per tiga bulan terakhir.
"Meski pembelian banyak, namun tidak akan terjadi kelangkaan sapi di Jatim," kata dia pada wartawan, Jumat (27/9).
Dia menambahkan, sapi yang dikirim ke daerah sudah ditentukan, untuk persilangan bobotnya hanya 400 kilogram, sapi unggul 250 kilogram dan sapi Madura 200 kilogram. Dan dalam satu tahun dibatasi 288.687 ekor.
Sedangkan menurut BPS, dari pasokan normal sapi Jatim sebanyak 5 juta ekor, kini hanya tersisa 3,8 juta ekor. Pengurangan 1,2 juta ekor lainnya disebabkan banyak pedagang luar daerah yang memborong kebutuhan daging.