Ahad 29 Sep 2013 22:17 WIB

Sosok Mancini Penting Bagi Balotelli

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mario Balotelli terlihat bersitegang dengan Roberto Mancini pada sesi latihan Manchester City, Kamis (3/1).
Foto: Twitter
Mario Balotelli terlihat bersitegang dengan Roberto Mancini pada sesi latihan Manchester City, Kamis (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Penyerang AC Milan, Mario Balotelli, mempunyai kesan tersendiri terhadap pelatih Roberto Mancini. Meskipun sempat beberapa kali dikabarkan bersitegang, Balotelli tetap menaruh hormat pada juru taktik asal Italia itu.

"Mancini merupakan pelatih yang paling penting sepanjang karier saya," kata Balotelli kepada Sky Sport Italia, seperti dilansir Football Italia, Sabtu (28/9). Mancini merupakan pelatih yang memberikan kesempatan pada Balotelli melakukan debut di laga Serie A bersama Inter Milan pada 2007.

"Saya menghormati dia dan sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikannya di Inter," kata dia.

Balotelli sempat berpisah dengan Mancini ketika sang pelatih dipecat Inter. Namun pada 2010, penyerang tim nasional Italia itu kembali bereuni dengan Mancini di Manchester City. Mancini yang menjadi juru taktik skuat the Citizens saat itu memboyong Balotelli dari Inter. Sepanjang kebersamaannya di Manchester, Mancini kerap memberikan nasihat dan teguran pada Balotelli.

Saat bersama skuat the Citizens, Balotelli memang tidak terlalu bersinar. Karier sepak bola pemain kelahiran Palermo, Italia, itu justru banyak ternoda dengan ulahnya di luar lapangan.

Balotelli pun kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim inti City. Ia akhirnya memutuskan hengkang ke AC Milan pada pertengahan musim 2012/13 dan kembali berpisah dengan Mancini.

"Saya ingin bermain lebih sering bersama City, tapi di sana ada lima penyerang dan sangat sulit untuk bisa terus bermain," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement