Rabu 02 Oct 2013 01:41 WIB

Misi Perlucutan Senjata Kimia Suriah Dimulai

Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.
Foto: AP PHOTO/Yousef Albostany
Anggota tim pakar investigator PBB ketika mengambil sampel pasir di pinggiran Damaskus, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Misi perlucutan senjata kimia Suriah mulai dilancarkan. Para inspektur senjata dikabarkan sudah tiba di Damaskus pada Selasa waktu setempat dan akan segera melakukan tugasnya mendata simpanan senjata kimia negara itu sebelum dihancurkan.

Para inspektur dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) berangkat lewat jalan darat dari Lebanon. Mereka datang sehari setelah para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meninggalkan Suriah setelah menyelidiki serangkaian tuduhan serangan-serangan kimia.

OPCW menjadwalkan para inspektur mengunjungi semua sarana senjata kimia Suriah dalam waktu 30 hari. Organisasi yang berkedudukan di Den Haag itu mengatakan para pemeriksa -- yang semuanya sukarelawan -- akan bertemu para pejabat pemerintah Selasa malam sebelum memulai kerja mereka.

Kelompok inspektur OPCW yang ada di Suriah beranggotakan 20 orang. Mereka hadir untuk melaksanakan resolusi PBB yang memerintahkan penghancuran simpanan senjata kimia Suriah pada pertengahan tahun 2014.

Simpanan senjata itu diyakini mencakup lebih 1.000 ton gas sarin, mustard dan bahan-bahan kimia yang dilarang lainnya yang disimpan di sekitar 45 tempat di seluruh Suriah.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement