REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- London dinilai dapat menangkap keuntungan triliunan pound sterling dari pasar keuangan syariah global yang saat ini sedang berkembang. Inggris bisa memancing cukup banyak investasi syariah ke London.
Pemimpin sebuah perusahaan manajemen aset berbasis syariah, Ethical Asset Management Ethical (EAM), Saadat Khan mengatakan, Inggris dapat mendorong pasar keuangan syariah dengan benar karena produk yang ditawarkan saat ini banyak yang tidak sesuai dengan aturan.
Dalam investasi syariah, tidak diperkenankan riba. Investor juga harus menghindari investasi yang terkait dengan hal-hal tertentu seperti daging babi dan alkohol karena Muslim dilarang mengkonsumsinya.
"Ada puluhan miliar dolar AS sedang mencari tempat cocok berinvetasi karena saat ini produk syariah cukup banyak tersedia di pasar," kata Khan seperti dikutip International Business Times, Rabu (2/10).
Namun menurutnya, sejumlah besar investor tidak tertarik pada produk tersebut lantaran mirip dengan produk konvensional dan namanya saja yang berbeda.
Beberapa diantaranya adalah investasi (pinjaman) yang dibuat berdasarkan kekuatan neraca peminjam, menjanjikan keuntungan besar dan berbagi jumlah yang tidak proporsional dari keuntungan tersebut dengan investor.
"Model ini bertentangan dengan prinsip-prinsip sejati syariah yang mendorong distribusi kekayaan dan pembagian risiko dan imbalan secara adil," ujarnya.
Wakil Walikota London pun Sir Edward Lister telah menggembar-gemborkan London menjadi pusat kota keuangan syariah Barat. Terlebih lagi, bulan ini akan diadakan 'World Islamic Economic Forum' di kota tersebut.