REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam wawancara langsung dengan TV Iran, mengenai pembicaraan nuklir dengan Amerika Serikat mengatakan, Iran mencoba untuk membuat AS mengakui hak nuklir Iran.
"Kami membuat dunia yakin bahwa aktivitas nuklir Iran benar-benar untuk keperluan damai dan kami tidak akan mundur dari hak-hak bangsa kita," katanya menguraikan tentang hasil kegiatan diplomatik Iran di negara-negara Amerika.
"Kami percaya Iran adalah satu negara yang kuat, bukan karena persenjataan militernya, tetapi karena dukungan rakyatnya. Partisipasi masyarakat dalam pemilihan presiden menunjukkan dukungan dan kami tidak takut mengenai pembicaraan," tambahnya.
Zarif menekankan bahwa mengingat pernyataan Pemimpin Tertinggi (Revolusi Islam Iran) dan tuntutan masyarakat, maka pemerintah Iran bersikap untuk kepentingan nasional. "Dan kami tidak mengizinkan Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis itu, untuk bermain-main dengan masa depan Iran," ujarnya tegas.