REPUBLIKA.CO.ID, BUENOR AIRES -- Presiden Argentina, Cristina Kirchner diharuskan beristirahat selama satu bulan setelah dokter menemukan pendarahan otak. Kirchner mengalami cedera kepala pada 12 Agustus dan tes pada saat itu tidak menunjukkan apa-apa.
Akan tetapi, Juru bicara Alfredo Scoccimarro mengatakan tes terbaru mengidentifikasi hematoma subdural kronis, jenis pendarahan. "Dokter memerintahkan dia istirahat selama sebulan," ujarnya dikutip Emirates247, Sabtu (5/10).
Scoccimarro mengatakan presiden berusia 60 tahun itu tidak diperintahkan beristirahat total. Dia tidak menerangkan sejauh mana presiden dapat bekerja, tapi dia menambahkan Krichner akan menerima perawatan lanjutan.
Kirchner memiliki beberapa masalah kesehatan. Pada Januari 2012, kurang dari sebulan menjabat di periode kedua, dia dioperasi untuk mengangkat kelenjar tiroid.
Juru bicara tersebut tidak memberi keterangan apakah wakil presiden Amado Boudou akan mengambil alih tugas presiden selama istirahat. Boudou merupakan mantan menteri ekonomi.