Senin 07 Oct 2013 19:00 WIB

Debat Panas Saat Sidang Soal Ruhut

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ruhut Sitompul
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang penetapan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III sempat memanas. Adu debat terjadi antara fraksi yang mendukung dan menolak Ruhut. Polemik pertama dimulai ketika anggota Fraksi PPP di Komisi III, Kurdi Mukri menyatakan sikap ambigu PDI Perjuangan terhadap Ruhut. 

"Ada konstituen saya menanyakan kenapa PDI Perjuangan yang oposisi malah mendukung Pak Ruhut," kata Kurdi di ruang sidang Komisi III, Kompleks Parlemen Senayan, Senin (7/10).

Mendengar pertanyaan konstituennya, Kurdi menyatakan bisa jadi sikap PDI Perjuangan ke Ruhut sebagai dukungan menjerumuskan. "Saya bilang itu mungkin dukungan untuk menjerumuskan," ujar Kurdi.

Pernyataan Kurdi langsung direspon anggota Komisi III Fraksi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan. Dia mempertanyakan apakah pernyataan Kurdi benar datang dari konstituen atau pendapat pribadi. "Saya harap apa yang dibicarakan Pak Kurdi itu omongan konstituen. Bukan omongan pribadi," katanya.

Trimedya lalu menjelaskan sikap fraksinya dalam proses pemilihan Ruhut sebagai Ketua Komisi III. Menurutnya PDI Perjuangan mendukung Ruhut karena menghormati kesepakatan yang pernah dibuat antarfraksi bahwa jabatan Ketua Komisi III merupakan hak Partai Demokrat. "Kami PDIP ingin menunjukan konsitensi kami dalam beretika politik," ujar Trimedya.

Dukungan itu tidak mengubah sikap politik PDI Perjuangan terhadap pemerintah. Trimedya menyatakan partainya tetap berada dalam garis oposisi. "Siapa pun yang diusulkan kami serahkan ke Demokrat. Bagi kami ini soal beretika politik dan konsistensi politik," katanya.

Pernyataan Trimedya sontak mendapat reaksi keras dari anggota Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa. Dia merasa tersinggung dengan ucapan Trimedya yang seakan-akan menuduh mereka yang menolak Ruhut tidak memiliki etika politik. "Kesan saya orang yang berbeda pendapat itu tidak beretika," katanya.

Desmond melanjutkan. "Jangan anda katakan semua orang yang berbeda tidak beretika," ujarnya.

Ia menambahkan, pernyataan Trimedya tidak pantas. Apalagi saat ini Trimedya berada dalam posisi sebagai Ketua Badan Kehormatan DPR. "Masak orang kayak gini jadi ketua Badan Kehormatan. Saya minta kata-kata itu dicabut. Masa Ketua BK bilang anggota DPR tidak beretika," katanya.

Tak cuma Desmond, kritik terhadap Trimedya juga disampaikan anggota Fraksi Hanura, Sarifuddin Sudding. Menurutnya Fraksi Hanura tidak pernah menyepakati putusan konvensi antarfraksi soal pembagian jatah ketua komisi di antara fraksi. "Kalau dibilang itu kesepakatan awal, saya tidak pernah menyepakati," ujar Sudding.

Mendapat serangan dari dua koleganya di Komisi III, Trimedya langsung menjelaskan pernyataannya. "Kami menghargai pandangan fraksi yang berbeda. Tapi menurut kami sikap Fraksi PDIP konsisten dalam politik sesuai kesepakatan," kata Trimedya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement