Jumat 11 Oct 2013 14:05 WIB

Datangi KPK, Atut Disambut Teriakan 'Koruptor'

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ratu Atut Chosiyah
Foto: Antara
Ratu Atut Chosiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (11/10). Para awak media sudah menanti kehadiran gubernur Banten itu sejak pagi hari.

Atut tiba di Gedung KPK, Jakarta, sekitar pukul 13.30 WIB. Ia terlihat datang didampingi beberapa orang. Atut mengenakan baju berwana ungu dengan kerudung berwarna abu-abu gelap.

Atut tidak berkomentar terkait pemanggilannya hari ini. Ia hanya tersenyum mengucapkan salam dan menempelkan kedua tangannya di dada.

Seiring dengan kedatangan Atut, muncul teriakan-terikan dari mahasiswa yang melakukan demontrasi di depan gedung KPK. Teriakan 'koruptor, koruptor, koruptor' seketika menggema.

Atut hanya berlalu masuk ke gedung lembaga anti-korupsi itu. Senyumannya masih terlihat ketika para awak media melontarkan pertanyaan.

Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Atut akan diperiksa sebagai saksi. Ia menjadi saksi untuk salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap terkait perkara Pemilukada Lebak, Banten. "Iya, untuk STA (Susi Tur Andayani)," kata Priharsa.

Kasus ini berkaitan dengan penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non-aktif Akil Mochtar. KPK menetapkan Akil sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait perkara sengketa Pemilukada Lebak, Banten, dan Pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Terkait Pemilukada Lebak, KPK juga sudah menetapkan Tubagus Chaery Wardana alias Wawan sebagai tersangka. Wawan merupakan adik dari Atut dan juga suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

KPK sudah melakukan pencegahan terhadap Atut. Pencegahan itu mulai berlaku pada 3 Oktober lalu untuk jangka waktu enam bulan. KPK melakukan pencegahan ini untuk memudahkan pemeriksaan jika membutuhkan keterangan dari Atut. Diduga Atut mempunyai informasi terkait kasus yang menjerat Wawan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement