REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berencana membangun taman agrowisata di atas lahan milik pememerintah setempat seluas lima hektare di Jalan Ujungpandang, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji. "Penyedian taman agrowisata selain sebagai tempat kunjungan bagi masyarakat juga sebagai penyedian ruang terbuka hijau," katanya di Pontianak, Jumat (11/10).
Sutarmidji menjelaskan taman agrowisata itu selain ditanami berbagai jenis tanaman juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kolam renang standar internasional, outbond dan lainnya. "Di sana juga akan kami tanami tanaman seperti lengkeng, sawo, mangga, jambu dan lainnya," kata Sutarmidji seusai memanen tanaman lengkeng di halaman rumah dinasnya.
Menurut dia, pembangunan taman agrowisata itu sebagai investasi untuk mempertahankan PAD (pendapatan asli daerah) Pontianak agar tidak turun. "Kota itu sudah seharusnya mencari sumber pendapatan sendiri. Di satu sisi kita melaksanakan kewajiban sebagai pemerintah, disisi lain pemerintah juga harus ada usaha-usaha untuk menambah PAD," katanya.
Namun dalam pengelolaannya, Sutarmidji menolak bekerja sama dengan pihak swasta karena menurutnya selama ini kerja sama dengan pihak lain terkait pengelolaan aset-aset milik pemerintah kerap kali merugikan. "Misalnya Pasar Flamboyan, dulu Pemkot Pontianak kerja sama dengan pihak swasta 30 tahun, dari kerja sama itu Pemkot hanya mendapat Rp3 miliar saja, disatu sisi para pedagang juga harus bayar mahal untuk mendapat kios dan los itu," ungkapnya.
Kini pembangunan Fasar Flamboyan menggunakan dana Pemkot, sehingga para pedagang tidak perlu mahal-mahal membayar kios dan los, keuntungan Pemkot malah lebih dari sebelumnya, kata Sutarmidji. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji menargetkan, pembangunan taman agrowisata selesai dalam dua tahun ke depan.
"Kami selesaikan dulu pembangunan infrastruktur jalan-jalan protokol dalam dua tahun kedepannya. Setelah itu kita harus menginvestasikan dana pemerintah seperti menambah saham di Bank Kalbar, membangun taman agrowisata untuk meningkatkan PAD karena Pontianak tidak memiliki sumber daya alam, dan hanya memiliki sumber daya manusia dan jasa saja," paparnya.