Jumat 11 Oct 2013 16:47 WIB

Pusri Raup Pendapatan Rp 600 Miliar Lebih dari Ekspor Pupuk Urea

Produksi pupuk urea di PT Pusri.
Foto: Republika/Maspril Aries
Produksi pupuk urea di PT Pusri.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) sejak Januari hingga September 2013 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di Asia sebanyak 144.640 ton. "Melalui kegiatan ekspor pupuk urea komersil tersebut diperoleh pendapatan sekitar Rp 600 miliar lebih," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ganie di Palembang, Jumat (11/10).

Menurutnya, kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring dengan sedang dibangunnya satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik tertua di dunia yang dibangun pada tahun 1974. Saat ini, tambahnya, dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan luar negeri.

Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015. Melalui perluasan pasar ke luar negeri, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di Bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang dengan menambah beberapa pabrik baru lagi, katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan perusahaan sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik. Stok pupuk urea saat ini mencapai 240.680 ton dengan perincian di tingkat pabrik atau lini I sebanyak 67.789 ton, sedangkan di lini III atau tingkat gudang di kabupaten/kota serta sentra produksi pertanian di sembilan provinsi wilayah kerja PT Pusri mencapai 172.891 ton.

Berdasarkan kondisi stok pupuk tersebut, kebutuhan petani di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi wilayah tanggung jawab PT Pusri menghadapi musim tanam tahap kedua Oktober 2013 - Maret 2014 dijamin bisa terpenuhi dengan baik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement