REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek MRT yang sudah ditunggu masyarakat Jakarta selama 24 tahun akhirnya dilaksanakan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Calon anggota DPD daerah pemilihan DKI Jakarta, Rommy, berharap megaproyek untuk mengurangi kemacetan itu tentunya bisa diakses semua orang.
"Artinya, tidak hanya orang yang mampu bayar tiket dengan harga mahal saja yang bisa menggunakan MRT," ujar calon anggota senator itu, Sabtu (12/10).
Selain itu, Rommy juga berharap, MRT yang dinilai lebih ramah lingkungan, juga bisa ramah terhadap para difabel (penyandang cacat), ibu hamil, dan lansia.
"Selama ini, umumnya kereta dan bus sangat tidak ramah terhadap tiga kategori penumpang ini. Umumnya kendaraan umum membawa penumpang seperti membawa barang," cetus Rommy.
Rommy pun menyoroti masih buruknya pelayanan transportasi publik di ibu kota Jakarta. Ia mengkritisi aksi kebut sopir kopaja yang ngebut ketika menaikkan dan menurunkan lansia/ibu hamil,dan sulitnya penumpang dengan kursi roda atau kelompok difabel lainnya ketika akan bepergian dengan kendaraan umum.
"Tentunya dalam masa konstruksi proyek MRT, harapan masyarakat terhadap variabel aksesibilitas ini diharapkan terakomodir. Yakni terkait biaya tiket yang terjangkau kalangan menengah, serta ramahnya transportasi MRT terhadap difabel, lansia dan ibu hamil," tegas Rommy.
Menurut dia, kejeniusan teknologi transportasi adalah dengan menyederhanakan yang kompleks,bukannya membuat rumit sesuatu yang sebenarnya sederhana.
Rommy mengingatkan, MRT dengan teknologi tinggi harusnya bisa menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta yang cukup kompleks.