REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pengamat militer Zambia tewas oleh para penyerang tak dikenal di negara bagian Darfur Utara, Sudan, kata para pejabat PBB, kemarin, seperti dilaporkan AFP.
Serangan, yang menewaskan anggota Operasi Hibrida Uni Afrika-PBB di Darfur (UNAMID), itu terjadi pada Jumat (11/10) di kota El Fasher.
Juru bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan, "PBB mengutuk serangan mematikan pada pengamat militer itu dan mengharapkan bahwa pemerintah Sudan akan mengambil tindakan cepat untuk membawa para pelaku ke pengadilan."
Kekerasan di Darfur dan terhadap pekerja UNAMID telah memburuk tahun ini di wilayah barat-jauh, di mana pemberontakan melawan pemerintah di Khartoum dimulai dekade yang lalu.
Ratusan orang telah tewas dalam pertempuran antar-suku, terutama antara kelompok-kelompok Arab yang analis katakan bertindak di luar kontrol pemerintah.
Serangan paling mematikan terhadap pasukan UNAMID terjadi pada Juli, ketika tujuh tentara Tanzania dan satu perwira polisi Sierra Leon tewas dan 16 orang lainnya terluka dekat pangkalan utara Nyala, salah satu kota utama di Darfur.