REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantong merah dan putih disebarkan kepada para pedagang pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat, dalam rangka penanganan dan pemilahan sampah di pusat kegiatan perekonomian masyarakat itu. "Sejak pekan lalu kami membagikan kantong berwarna merah untuk menampung sampah non organik dan kantong putih untuk sampah organik, para pedagang memilah sampahnya sebelum dijemput oleh petugas kebersihan," kata Ketua PB Pasar Bandung Bermartabat Rinaldi Siswadi di Bandung, Selasa (15/10).
Menurut dia, pemilahan sampah organik dan non organik tersebut akan memudahkan bagi petugas kebersihan dalam melakukan pemilahan sampah di TPS sebelum dibuang ke TPA. Budaya memilah sampah tersebut dengan memasukkan ke kantong berwarna merah dan putih tersebut, kata Rinaldi, akan terus dilakukan sehingga penanganan sampah di pasar-pasar tradisional bisa lebih maksimal lagi.
Selama ini sampah dari para pedagang disatukan dalam satu kantong atau tong sampah tanpa dipilah, sehingga menyulitkan bagi petugas kebersihan untuk menanganinya sehingga harus memilahnya terlebih dahulu. "Dengan dipilah oleh para pedagang dengan memasukkan ke dalam kantong plastik merah dan putih, maka petugas kebersihan tinggal mengangkut dan tidak perlu memilah lagi. Itu jauh akan menjadikan layanan kebersihan lebih cepat dan efektif," katanya.
Sebenarnya budaya pemilahan sampah itu telah dilakukan dengan menempatkan dua tong sampah untuk sampah non organik dan organik. Namun sejauh ini kesadaran masyarakat masih harus ditingkatkan lagi.
Sementara itu Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Tjetje Iskandar menyebutkan pemilahan sampah dari masyarakat sangat mendukung efektivitas penanganan sampah di Kota Bandung. "Dengan adanya pemilahan sampah itu, maka penanganan lebih cepat dan efektif. Karena sebelum dibuang ke TPA sampah itu dipilah dulu oleh petugas. Langkah itu cukup membantu," tambah Tjetje.