REPUBLIKA.CO.ID,RANGOON -- Bom kecil meledak di sebuah hotel mewah di kota terbesar Myanmar, Rangoon dan ledakan ini tercatat sebagai salah satu dari serangkaian ledakan belakangan ini. Ledakan terjadi pada Senin menjelang tengah malam (14/10). Akibat ledakan itu, pecahan kaca jendela terlempar hingga 30 meter dari lokasi kejadian. "Ini adalah bom waktu. Bom dihubungkan dengan sebuah jam," kata seorang pejabat kepolisian seperti dikutip BBC.
Terkait kejadian ini, polisi menangkap tiga tersangka. Tak seorang pun mengaku bertanggung jawab atas ledakan. Wartawan BBC untuk kawasan Asia Tenggara, Jonah Fisher, melaporkan bahwa bom di Hotel Traders ini tampaknya ditempatkan di salah satu kamar hotel. "Menjelang tengah malam, bom meledak dan seorang wisatawan Amerika Serikat terluka, dan serpihan kaca menghujani jalan," jelas Fisher.
Kedutaan Amerika Serikat mengatakan telah memberikan bantuan konsuler kepada korban yang luka.
Manajer hotel Phillip Couvaras mengatakan pihaknya bekerja sama dengan aparat keamanan. Ledakan di Hotel Traders merupana ledakan terbaru dari serangkaian ledakan yang terjadi di Myanmar baru-baru ini.
Pada Jumat (11/10), ledakan terjadi di satu satu penginapan di Myanmar tengah disusul dengan dua ledakan di Rangoon, Ahad (13/10).
Menurut Jonah Fisher, meskipun selama ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan itu, terdapat banyak kemungkinan pelaku mengingat sejumlah kelompok bersenjata beroperasi di negara itu. Juru bicara presiden mengatakan ia yakin bom-bom ditanam oleh orang-orang yang ingin merusak citra Myanmar ketika negara itu memegang jabatan sebagai Ketua ASEAN.