REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Klub-klub sepak bola semestinya tidak diizinkan untuk mentransfer lebih dari satu atau dua pemain pada bursa transfer Januari. Demikian kata presiden persatuan pesepak bola dunia FIFPro, Philippe Piat, pada Selasa.
"Saya sedikit radikal, maka saya akan berkata bahwa kami semestinya tidak memiliki bursa transfer musim dingin karena kami menginginkan stabilitas pada kontrak para pemain," kata Piat kepada Reuters.
"Namun, tentu saja dapat terjadi beberapa penyesuaian. Misalnya ketika seorang pemain tidak dimainkan, maka mungkin lebih baik bagi dia untuk menemukan klub lain atau ketika klub memiliki yang harus absen karena cedera. Maka, saya akan membatasinya pada satu atau dua pemain."
"Kita dapat mempertahankan bursa transfer Januari, namun dengan berbagai pembatasan," katanya.
Bursa transfer musim dingin Eropa dimulai pada musim 2002/2003 di bawah perjanjian Komisi Eropa meski mendapat perlawanan dari sejumlah klub besar Inggris.
Januari silam pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menyuarakan perlawanannya terhadap sistem yang ada. Dia mengatakan sebaiknya kesepakatan perekrutan pemain dibatasi menjadi dua transfer setiap klub.
"Bursa transfer musim dingin merupakan cara lain bagi para agen untuk mendapatkan lebih banyak komisi," kata Piat.
"Juga terdapat kesempatan lain bagi para pemain untuk menekan klub mereka. Pembatasan transfer akan membantu mencegah hal itu terjadi," katanya.
Piat mengatakan terdapat beberapa kelemahan pada sistem transfer saat ini. "Tidak ada kebebasan di sistem transfer sekarang karena pasar memutuskan segalanya," ucapnya.
"Kita berada dalam gelembung keuangan. Klub-klub tidak akan berhenti melewati peraturan Bosman ketika mereka memperpanjang kontrak para pemain untuk mencegah mereka hengkang," katanya.
"Bagaimanapun, untuk memperpanjang kontrak para pemain, Anda perlu meningkatkan gaji mereka dan klub-klub dapat melakukannya sebab mereka akan menjualnya dan orang lain akan membayar - ini adalah lingkaran yang ganas," tambah Piat.