REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 80 miliar untuk perbaikan irigasi. Anggaran ini disiapkan pada tahun 2014 untuk memelihara jaringan irigasi yang berada di bawah kewenangan Pemprov Jabar.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar Supriyatno mengatakan, akan terus memperbaiki infrasturktur persawahan di Jabar. Berdasarkan data PSDA, ujar dia, sekitar 88 ribu hektare sawah irigasi teknis menjadi kewenangan Pemprov Jabar.
Adapun jumlah jaringan irigasinya sebanyak 91 daerah. Menurut dia, daerah irigasi tersebut terbagi menjadi 50 daerah irigasi lintas kabupaten dan kota serta 41 daerah irigasi utuh kabupaten dan kota.
"Kita terus benahi jaringan irigasi yang ada. Dengan irigasi teknis, petani dapat dua kali masa tanam dalam satu tahun,"kata dia akhir pekan ini.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan guna menyelamatkan pertanian di Jabar.
Heryawan bahkan mengklaim bahwa irigasi di Jabar yang sudah diperbaiki mencapai 75 persen di tahun 2013. Perbaikan irigasi ini meningkat sekitar 20 persen dibanding pada tahun 2008. Menurut Heryawan, irigasi seperti proyek infrastruktur jalan yang memang sengaja dialokasikan dana dari pemerintah.
"Intinya sama seperti infrastruktur jalan. Dari mulai teknis, semi teknis hingga non teknis seperti ada Jides (jaringan irigasi desa) dan Jitut (jaringan irigasi utama)," katanya.
Ketika ditanya mengenai titik mana saja yang akan menjadi fokus pembenahan irigasi di Jabar, Heryawan tidak mengetahui pasti. Namun, kata dia, perbaikan dan pembenahan irigasi menjadi bagian dari upaya peningkatan produksi pangan di Jabar.
Ia berharap, semua pihak terkait berupaya keras meningkatkan produksi pangan agar mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri. "Saya tidak tahu daerah mana saja irigasi akan dilaksanakan. Tapi intinya, yYang jelas di setiap sawah irigasi teknis selalu ada anggaran untuk perbaikan jaringan irigasi," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika