REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pada Senin (21/10) suasana di kantor Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono tak seperti biasanya.
Terutama di sekitar Bangsal Kepatihan Yogyakarta yang akan digunakan sebagai resepsi pernikahan putri keempat Sultan Hamengku Buwono X, tampak adanya kesibukan petugas yang mengatur tempat resepsi di antaranya pemasangan tenda, pemasangan janur dan penataan kursi serta gamelan.
Bersamaan dengan hal itu, di Kraton Yogyakarta sejak pukul 09.00 WIB sudah mulai prosesi Royal Weeding berupa nyantri baik oleh alon pengantin pria maupun pengantin perempuan.
Dari Humas Pemda DIY memberikan surat pemberitahuan lewat speaker (pengeras suara) yang ada di masing-masing kantor pegawai Kepatihan untuk menyetel channel RB TV dan TVRI.
"Bagi yang di ruangannya ada pesawat televisi supaya menyetel channel RB TV dan TVRI, silakan royal weeding di kraton," kata salah seorang karyawan Humas Pemda DIY yang mengumumkan lewat pengeras suara, Senin (21/10).
Sementara itu Sekretaris Daerah DIY Ichsanuri mengatakan bagi karyawan Pemda DIY diminta tetap bekerja seperti biasa.
"Meskipun di Bangsal Kepatihan pada Rabu (23/10) digunakan untuk resepsi pernikahan karyawan tetap hadir. Hal ini juga sudah saya sampaikan dalam surat edaran," kata dia pada wartawan di halaman Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (21/10).
Di tempat terpisah Kepala Humas Pemda DIY Iswanto mengemukakan berkaitan dengan pelaksanaan kerja 23 Oktober bagi pegawai di lingkungan Pemda DIY karena di Bangsal Kepatihan akan dilaksanakan resepsi pernikahan putri Sultan HB X antara GKR Hayu dengan KPH Notonegoro, maka Sekda DIY mengeluarkan surat edaran Nomor300/4541 tanggal 18 Oktober 2013.
Surat edaran tersebut disampaikan kepala dinas/ badan/ biro/ kantor di lingkungan komplek kepatihan yang isinya antara lain:
- Semua karyawan di di lingkungan komplek kepatihan tetap mengenakan seragam coklat khaki sebagai identitias masuk komplek kepatihan.
- Tidak membawa masuk dan memarkirkan kendaran roda dua dan empat. Bagi yang membawa kendaran roda dua agar diparkir di belakang Dinas Pariwisata Jalan Malioboro dan dianjurkan tidak membawa kendaraan roda empat.